Aspirasi Damai
Paradoks Ekstremisme:
Belajar dari Perubahan Pandangan Napiter (Bag.1)Asumsi dasar yang memengaruhi seseorang melakukan tindakan kekerasan adalah ide, yaitu suatu hal yang tertanam dalam pemikiran secara kognitif dan keyakinan di dalam hati. Ide dapat berkembang menjadi ideologi yang secara koheren berhubungan dengan fenomena-fenomena dan persoalan sosial politik yang berkembang. Menurut pengakuan salah seorang narapidana terorisme yang pernah penulis…
Read More »‘Kepungan’ Menjaga Harmoni
Usai melaksanakan shalat idulfitri, warga Desa Genito, Windusari, Magelang, Jawa Tengah berbondong-bondong menuju jalan utama desa. Tangan mereka menenteng makanan yang telah disiapkan dari rumah. Karpet panjang terbentang. Ratusan orang duduk bersila. Usai merapal doa, warga saling bertukar makanan dan kemudian makan bersama. Tradisi masyarakat Genito ini adalah ekspresi syukur…
Read More »Massiara’: Tradisi Bugis Menjaga Damai
Massiara’ merupakan tradisi warga Bugis berkunjung ke rumah keluarga dan handai tolan di hari raya. Biasanya saat massiara’, tamu akan dijamu makan bersama oleh tuan rumah. Setiap rumah seolah wajib mappanre’ (memberi makan) kepada para tamu yang datang. Dulu penulis memaknai massiara’ bukan hanya merajut silaturahmi dan bermaafan di hari…
Read More »Berdamai dengan Ketidaksukaan
Manusia adalah makhluk dinamis. Kita bisa menyetujui suatu pendapat, namun di kemudian hari bisa berubah sikap terhadap pendapat yang sama. Begitu pula ketidaksukaan pada seseorang bisa jadi suatu hari dapat berubah. Seperti yang dialami Nanda Olivia, salah seorang penyintas aksi Bom Kuningan 2004, kepada Ali Fauzi yang pernah berkecimpung dalam…
Read More »Falsafah Bugis untuk Perdamaian Bangsa
Memanusiakan manusia adalah fitrah setiap kita. Siapa yang tidak suka diperlakukan dengan santun oleh orang lain di setiap jengkal dunia? Siapa yang tidak pernah menasehati orang lainnya di dunia ini? Berbuat santun, saling tolong menolong, dan kebaikan lainnya merupakan sebagian dari perilaku yang menunjukkan fitrah kemanusiaan. Nyaris semua kebudayaan memiliki…
Read More »Siri’: Filosofi Perdamaian Bugis-Makassar
Awal bulan ini, Makassar dikejutkan oleh aksi terorisme yang dilakukan sepasang suami-istri. Hal ini semakin mengejutkan karena pelaku perempuan tengah hamil 4 bulan. Jika menelisik lebih dalam, aksi yang dilakukan oleh pelaku yang berdomisili di Makassar sangat bertolak belakang dengan pemahaman masyarakat Bugis-Makassar yang sangat menjunjung nilai hidup Siri’. Siri’…
Read More »Kritik Diri Bekal Pertobatan Ekstremis
Apa yang sebenarnya terjadi saat mantan anggota kelompok terorisme berubah menjadi aktivis perdamaian? Kesimpulannya bisa banyak faktor. Setiap orang memiliki cara belajar dan jalan berbeda menuju pemahaman yang damai. Namun jika dikaji dari perspektif psikologi, maka kita akan menemukan beberapa hal kunci, salah satunya adanya kritik diri (self-criticism). Tanpa kritik…
Read More »Fase-Fase Hijrah; Belajar dari Mantan Ekstremis
Manusia tak pernah luput dari kesalahan. Tatkala waktu bergulir, semua hal bisa berubah. Tapi tidak dengan kesalahan. Ia akan tetap berada di masa lalu, tercatat sebagai riwayat manusia dalam mengarungi hidup. Kita memaklumi bahwa kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari hidup. Tetapi bukan berarti seenaknya melakukan kesalahan terus-menerus. Ini tentu…
Read More »Isra’ Mi’raj dan Spirit Kedamaian
Tanggal 27 Rajab Hijriah adalah “hari ulang tahun” ibadah shalat, rukun Islam kedua setelah ikrar dua kalimat syahadat. Tak ayal hampir di mana pun berada, umat Islam merayakannya. Shalat, dalam bentuk ritual yang dijalankan umat Muhammad Saw, disyariatkan pada tanggal itu, saat peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Saw. Secara etimologis, isra’…
Read More »Mencintai Diri Kunci Kebangkitan
“Saya harus belajar memaafkan. Bukan karena orang lain, tetapi karena diri saya. Saya memaafkan diri saya, untuk ikhlas, sadar, dan bangkit” (Nanda Olivia Daniel, korban Bom Kuningan 2004). Nanda Olivia mengalami cedera cukup parah saat peristiwa ledakan bom di depan kantor Kedubes Australia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Jari-jari tangannya…
Read More »