Inspirasi
Mereka yang Menemukan Jalan Kembali (Bag. 3-Terakhir)
Dua nama berikut pernah memiliki gairah yang sangat menggebu-gebu untuk bisa terlibat dalam gerakan jihad di Timur Tengah. Tentu saja jihad dalam arti pertempuran fisik. Pasalnya, mereka menganggap bahwa umat muslim di beberapa negeri di Timur Tengah terzalimi oleh rezim kafir. Namun takdir berkata lain. Choirul Ikhwan harus berurusan dengan…
Read More »Mereka yang Menemukan Jalan Kembali (Bag. 2)
Ada banyak faktor yang mendorong pelaku ekstremisme kekerasan memutuskan meninggalkan kelompok dan pemahamannya yang lampau. Masing-masing individu juga memiliki alasan tersendiri. Namun dari nama-nama yang dirangkum redaksi, semuanya berkomitmen untuk menebarkan perdamaian kepada khalayak luas. Sumarno Sumarno alias Asadullah sempat diburu polisi lantaran dituding menyimpan amunisi dan persenjataan yang hendak…
Read More »Mereka yang Menemukan Jalan Kembali (Bag. 1)
Seandainya hamba-hamba Allah tidak ada yang berbuat dosa, tentulah Allah akan menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa kemudian mengampuni mereka (HR. Al Hakim). Aliansi Indonesia Damai- Ekstremisme kekerasan telah membuahkan beragam tragedi kemanusiaan memilukan. Sejumlah pelakunya masih kukuh dengan keyakinan bahwa aksinya adalah “laku suci” yang diridai Tuhan kendati ribuan…
Read More »Belajar Perdamaian dari Islandia
Mari sejenak menengok Islandia, sebuah negara yang diberkati kekayaan alam berupa es dan gunung berapi. Terletak di barat laut Britania Raya, Islandia dinobatkan menjadi negara paling damai di dunia selama tiga belas tahun berturut-turut. Dikutip dari situs kumparan, 18/06/2019, predikat tersebut diberikan oleh Global Peace Index (GPI), proyek yang dirilis…
Read More »Rindu Ibu, Ekstremisme Luruh (Bag. 2-Terakhir)
Sebagai wujud tanggung jawab ideologis, Irul pernah mengumpulkan orang tua dan saudara-saudaranya di rumah. Ia menasehati mereka agar tidak terlibat dalam Pemilu sebab itu bentuk kesyirikan. Pandangan tersebut jelas ditolak oleh keluarganya. Penolakan tersebut membuatnya marah. Irul memutuskan berlepas diri dari keluarganya, mengafirkan mereka, dan meninggalkan rumah untuk bergabung sepenuhnya…
Read More »Rindu Ibu, Ekstremisme Luruh (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- Jenjang pendidikan menengah pertama dihabiskannya di pondok pesantren. Sembari belajar formal di Madrasah Tsanawiyah (setara SMP), ia juga mengaji kitab-kitab tradisional. Meski tak menemukan kenyamanan, ia bisa lulus dari pesantren setelah belajar tiga tahun. Orang tua menghendakinya agar melanjutkan pendidikan di tempat yang sama. Namun ia menentangnya.…
Read More »Tangguh Melawan COVID-19
Sudah dua bulan lebih negeri kita dilanda pandemi Covid-19. Dalam rentang waktu tersebut, jumlah orang yang dinyatakan positif Covid-19 terus mengalami lonjakan setiap harinya. Persebarannya bukan hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, tetapi menjangkau seluruh provinsi di Indonesia. Hingga sekarang belum ada tanda-tanda persebarannya menurun apalagi berhenti. Melihat…
Read More »Solidaritas di Tengah Pandemi: Belajar dari Korban Terorisme
Masyarakat global sedang disibukkan dengan pandemi Covid-19. Laporan terakhir situs worldometers (26/4), menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah memakan ratusan ribu korban meninggal dunia, dan hampir 3 juta orang terinfeksi di dunia. Hingga kini belum ada tanda-tanda kapan penyebaran virus akan berakhir. Apalagi belum ada vaksin yang ditemukan. Yuval Noah Harari,…
Read More »Pendidikan Kritis Mengentaskannya dari Ekstremisme
Aliansi Indonesia Damai- Ali Fauzi Manzi masih berusia 18 tahun ketika kakaknya, Ali Ghufron alias Mukhlas, menyodorkan pertanyaan mudah, “Apakah kamu tahu tentang Kartosuwiryo?” Dengan enteng, ia menjawab sosok tersebut sebagai pemberontak. Ali Ghufron langsung menghardik dan menyebut otak adiknya telah rusak. Bagi sang kakak, Kartosuwiryo adalah pejuang karena telah…
Read More »Membudayakan Perdamaian
Perdamaian laksana pelita yang menerangi kegelapan. Ia bisa menjauhkan umat manusia dari beragam kesedihan dan dapat mengantarkan seseorang pada kebahagiaan. Oleh karenanya penting menjadikan perdamaian sebagai budaya. Kehidupan yang dinamis menjadi tantangan tersendiri bagi umat manusia. Peristiwa yang terjadi hari demi hari dapat berubah, tergantung bagaimana manusia menjalani kehidupannya. Mungkin…
Read More »