Suara Korban
Pengabdian Tak Kenal Keterbatasan
Aliansi Indonesia Damai– Pagi itu, 9 September 2004, dengan gagah seorang pemuda anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit) Polda Metro Jaya sedang bersiaga di depan gedung Kedutaan Besar Australia di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Dia lah Asep Wahyudi, pria berdarah Sunda yang masih berusia 20 tahun kala itu. Impiannya…
Read More »Asa Perempuan Tangguh Setelah 5 Tahun Bom Thamrin
Aliansi Indonesia Damai – Masih melekat dalam ingatan para korban suara ledakan kencang, kaca berhamburan, orang-orang tergeletak bersimbah darah. Lima tahun silam, 14 Januari 2016, pagi yang cerah berubah menjadi duka serta rintihan bagi korban serangan Bom Thamrin. Jakarta berduka. Ada enam kali ledakan serta rentetan penembakan dalam serangan tersebut.…
Read More »Bangkit demi Ibu
Aliansi Indonesia Damai- Aksi terorisme tidak hanya mengakibatkan luka fisik dan trauma bagi korbannya, namun juga berdampak pada perekonomian keluarga korban. Inilah yang dialami oleh Nugroho Agung Laksono, penyintas Bom Kampung Melayu 2017. Sejak usia belasan tahun, Agung, demikian sapaan akrabnya, memutuskan untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarganya. Usai ayahnya…
Read More »Ibu Korban Bom: Kenapa Membunuh Anak Saya?
Aliansi Indonesia Damai- Mata Iyut Kasbiah berkaca-kaca saat harus kembali mengenang sosok mendiang putrinya, Rina Dewi Puspita. Rina meninggal dunia akibat peristiwa pengeboman di depan Kantor Kedubes Australia, Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, 9 September 2004. Rina kala itu berstatus mahasiswi semester 5 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi…
Read More »Menyalakan Semangat Kebangkitan
Aliansi Indonesia Damai- Anggun Kartikasari harus mengubur impiannya bekerja di Negeri Sakura akibat ledakan bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Januari 2016. Peristiwa terjadi ketika perempuan yang akrab disapa Tika itu sedang dalam masa penantian mengikuti pelatihan untuk bekerja di Jepang. Bahkan visa pun telah ia kantongi. Dalam masa tunggu…
Read More »Ujian Ketangguhan Iman
Aliansi Indonesia Damai- Josuwa Ramos masih menikmati status barunya sebagai seorang suami dan muslim saat musibah besar menimpanya. Kamis 9 September 2004 pagi ia sempat ragu untuk berangkat kerja karena kurang sehat. Namun karena harus menandatangani surat perpanjangan kontrak kerja sebagai petugas keamanan di Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta Selatan,…
Read More »Anakku Penguatku
Aliansi Indonesia Damai – “Saya langsung menyalakan televisi dan muncul berita bom Kedutaan Besar Australia.” Yuni Arsih mengingat kepiluan yang dirasakannya 16 tahun silam. Suaminya, Suryadi, meninggal dunia akibat aksi pengeboman di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, 9 September 2004. Setelah menyaksikan berita di layar televisi, Yuni bergegas…
Read More »Bangkit Karena Rasa Tanggung Jawab (Bagian II)
Aliansi Indonesia Damai- Ledakan Bom Bali 2005 memaksa I Ketut Suartana menjalani perawatan di Rumah Sakit Sanglah Denpasar selama hampir satu bulan. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan, gotri menancap di tulang kaki dan perut. Bagian dalam telinganya juga robek akibat kencangnya suara ledakan. “Saat itu kami para korban dapat bantuan tim…
Read More »Penyintas Bom Thamrin Memaafkan demi Ketenangan
Aliansi Indonesia Damai- Pernah terjebak dalam serangkaian aksi teror membuatnya trauma. Empat tahun silam, saat Nurman Permana dan kakaknya tengah menyeberang di perempatan Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, dentuman bom mengguncang lokasi mereka. Suasana berubah mencekam. Saat perhatian Permana dan pejalan kaki lain tertuju pada ledakan di kedai kopi Starbuck,…
Read More »Dampak Berlipat Korban Terorisme
Aliansi Indonesia Damai– Anggun Kartikasari mencoba mengingat kembali peristiwa pilu yang menimpanya empat tahun silam. Tampak terasa berat, karena kisah itu ia ceritakan untuk pertama kalinya di hadapan khalayak umum. Ia memang selamat, namun adik sepupunya, Rico Hermawan, meninggal dunia akibat bom yang meledak di Jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat.…
Read More »