Suara Korban
Inspirasi Pemaafan Penyintas
“Meskipun disakiti, saya tetap berusaha memaafkan para pelaku. Anggap saja itu ujian yang harus saya terima.” Aliansi Indonesia Damai- Pernyataan itu disampaikan Josuwa Ramos, penyintas bom Kuningan 2004, ketika berbagi kisah kepada puluhan mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu secara virtual, medio April lalu. Josuwa, sapaan akrabnya, menceritakan pengalaman berharga yang tak…
Read More »Membalas Kebencian dengan Kasih (Bag. 2-Terakhir)
Aliansi Indonesia Damai- Dari hasil pemeriksaan, dokter memutuskan Budijono harus melakukan operasi. Namun ternyata dua minggu setelahnya, dinyatakan bahwa operasi pertamanya gagal. Walhasil ia harus menjalani operasi kedua. Selama dua bulan ia merasakan sakit kepala yang luar biasa sehingga tak mampu beraktivitas sama sekali. Ia mengaku bahwa kenangan tersebut seperti…
Read More »Membalas Kebencian dengan Kasih (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai – Ibadat Misa Pagi di Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, baru berjalan sekitar 10 menit. Budijono bersama anaknya yang masih balita sedang berada di teras gereja. Tanpa dinyana, orang tak dikenal mengayunkan pedang ke arahnya secara membabi-buta. Tak sempat menghindar, Budijono terjerembab ke lantai. Sebelumnya, ia…
Read More »Penyintas Bom Thamrin Melawan Trauma (Bag. 2-Terakhir)
Aliansi Indonesia Damai- Sulit bagi Andi Dina Noviana menerima perubahan dalam hidupnya. Selain tak percaya diri dengan kondisi fisiknya yang tak lagi normal, ia juga terus menerus menyalahkan dirinya. Seharusnya di saat kejadian ia tak berada di tempat itu. Situasi tersebut membuatnya depresi. Setiap hendak memejamkan mata, perasaan-perasaan itu datang…
Read More »Penyintas Bom Thamrin Melawan Trauma (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- “Saya mau tidur, Ya Allah. Satu malam saja.” Doa yang lirih dipanjatkan Andi Dina Noviana, di malam kelam pascamusibah Bom Thamrin 2016 yang dialaminya. Selama 3 bulan ia tak pernah bisa memejamkan mata untuk merasakan nikmatnya terlelap di malam hari. Trauma luar biasa ia rasakan. “Setiap mau…
Read More »Kebangkitan dan Ikhtiar Memaafkan
Aliansi Indonesia Damai- Dwi Siti Rhomdoni, akrab disapa Dwiki, menderita luka fisik dan trauma psikis akibat ledakan Bom Thamrin 2016. Butuh waktu lama bagi Dwiki menyembuhkan dirinya, termasuk mengikis rasa bencinya terhadap para teroris. Adalah hal yang manusiawi tatkala Dwiki merasa marah dan benci karena dirinya secara sengaja dilukai oleh…
Read More »Berdamai dengan Masa Lalu
Aliansi Indonesia Damai – Legit dan pahit ibarat dua sisi mata uang dalam kehidupan dunia. Lika-liku ikhtiar menghadapi kepahitan layak dikisahkan kepada khalayak luas sebagai pembelajaran. Kisah ketangguhan penyintas terorisme mengajak kita untuk berdamai dengan masa lalu demi melanjutkan hidup dengan sikap optimis. Salah seorang korban tidak langsung bom Bali…
Read More »Kala Penyintas Bom Memerjuangkan Hak Asuh
Aliansi Indonesia Damai- “Setelah kejadian itu, Ibu tidak bisa melukiskan perasaan Ibu seperti apa. Hanya bengong, tidak bisa berpikir apa-apa.” Demikian Nyoman Rencini mengenang suasana batin dirinya usai kehilangan suami tercinta akibat peristiwa Bom Bali, Oktober 2002. Suaminya, Ketut Sumerawat, bekerja sebagai sopir salah satu restoran di kawasan Legian Kuta…
Read More »Makna Nikmat dalam Musibah
Aliansi Indonesia Damai – “Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar.” Tak ada kalimat lain yang sanggup keluar dari bibir Sudirman Talib ketika mendapati dirinya bersimbah darah dan terkapar usai ledakan dahsyat yang terjadi di dekat posisinya berada. Ia belum menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu ia melihat banyak orang…
Read More »Pengalaman Spiritual Penyintas Bom Kuningan
“Saya depresi luar biasa. Setiap hari marah, emosi, benci dan dendam. Dulu sehat tapi kini harus tidur dan makan di kursi roda. Bahkan setelah satu tahun, saya masih ingin mencari pelakunya. Pada akhirnya saya sering iktikaf di masjid, menenangkan diri. Dan saya dapatkan hal luar biasa. Perlahan saya hilangkan kebencian…
Read More »