Membekali Pelajar Malang dengan Semangat Damai

Aliansi Indonesia Damai- Aksi-aksi kekerasan kerap melibatkan kalangan pelajar. Berita tentang perundungan fisik, perkelahian antarsiswa, hingga tawuran antarsekolah kerap menghiasi media massa. Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kekerasan akan membudaya di kalangan generasi muda dan menjauhkan kehidupan dari perdamaian.

Dalam rangka menumbuhkan semangat ketangguhan menjaga perdamaian di kalangan pelajar, awal Maret lalu, AIDA menggelar kampanye perdamaian di sejumlah sekolah di Malang, Jawa Timur. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah MA Al-Khoiriyah, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Di sekolah tersebut, kegiatan diikuti oleh 75 siswa-siswi dari lintas kelas dan jurusan.

Baca juga Pesan Damai untuk Generasi Muda

Dalam sambutannya, perwakilan AIDA, Faruq Arjuna Hendroy mengungkapkan pentingnya menjaga perdamaian di kalangan generasi muda di sekolah. “Kata kunci yang akan kita pakai dalam kegiatan ini ada dua, yaitu damai dan tangguh. Kita tahu lawan dari perdamaian adalah peperangan atau permusuhan, atau bisa juga kekerasan,” kata Faruq.

Faruq mengatakan, bila tidak membekali diri dengan semangat ketangguhan, generasi muda berpotensi melakukan kekerasan yang sangat merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan khalayak luas. “Kekerasan banyak sekali tingkatannya. Mulai dari perundungan fisik, perkelahian antarsiswa, tawuran, pembegalan, pembunuhan, bahkan yang paling ekstrem adalah terorisme. Inilah yang menjadi perhatian kita dan membuat kami hadir di sini untuk menyebarkan semangat perdamaian mulai dari lingkungan sekolah,” ujarnya.

Baca juga Dendam Tak Menyelesaikan Masalah

Dalam kegiatan ini, para peserta diajak menyimak kisah ketangguhan para korban terorisme dalam menjalani hidup usai mengalami musibah besar, serta cerita perjalanan hidup mantan pelaku terorisme sejak dari awal keterlibatan hingga pertobatannya. Korban dan mantan pelaku terorisme dengan semangat ketangguhannya kini aktif menjadi duta perdamaian.

Para peserta diberi kesempatan melakukan diskusi kelompok dan tanya jawab untuk membahas hal-hal yang terkait dengan perdamaian. Usai kegiatan, seorang siswa memberikan kesan-kesannya dari kegiatan ini. “Tangguh adalah orang yang berani melawan argumen-argumen tentang kekerasan yang bisa saja masuk melalui teman atau pergaulan, sehingga dengan begitu ia dapat mencegah dirinya terlibat dalam aksi kekerasan,” ungkapnya.

Kegiatan safari perdamaian ini rutin digelar AIDA di sejumlah daerah di tanah air. Kegiatan dimaksudkan untuk mengajak generasi muda Indonesia menjadi generasi tangguh yang cinta damai dengan segala tantangan dan ujian zaman. [LADW]

Baca juga Perdamaian Kebutuhan Dasar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *