Dendam Tak Menyelesaikan Masalah

Aliansi Indonesia Damai- Beberapa waktu lalu, AIDA menggelar kampanye perdamaian di sejumlah sekolah di Kota Batu dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kunjungan pertama AIDA dilaksanakan di SMA Islam Hasyim Asy’ari Kota Batu. Di sekolah tersebut, hadir sebanyak 75 siswa-siswi dari berbagai jurusan.

Dalam kegiatan, dikisahkan tentang pertobatan mantan pelaku terorisme, termasuk lika-liku kehidupan hingga pelaku memilih jalan damai dan penyesalan. Selain itu juga disampaikan kisah kebesaran jiwa sejumlah korban terorisme yang memilih memaafkan pelaku dan bangkit dari musibah yang terjadi.

Baca juga Perdamaian Kebutuhan Dasar

Para siswa tampak semangat mengikuti kegiatan dan dapat mengambil pembelajaran (ibrah) dari kisah pertobatan pelaku dan korbannya. Salah seorang siswa menuturkan kekagumannya terhadap para korban ledakan bom yang dengan tulus ikhlas memaafkan mantan pelaku, sekalipun sakit yang mereka derita begitu luar biasa.

Kisah ketangguhan korban menginspirasi siswa tersebut. “Seandainya kita sebagai korban, lalu pelaku terorisme meminta maaf kepada kita, maka harus dimaafkan tanpa ada rasa dendam. Supaya tidak membuat masalah baru bagi diri sendiri dan (supaya) terciptanya perdamaian,” tutur siswa tersebut.

Baca juga Melawan Kekerasan dengan Kasih Sayang

Lebih jauh, siswa lainnya menyadari bahwa sikap pemaafan dan kerelaan berekonsiliasi yang dilakukan oleh korban dapat menuntun para pelaku kembali ke jalan perdamaian. Dengan bertemunya pelaku dan korban, pelaku menjadi sadar bahwa jalan yang mereka tempuh adalah sebuah kesalahan. “Pelaku bukan berjihad untuk kebaikan bersama, tetapi berjihad di jalan yang salah, tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi pada orang lain dan sekitarnya,” ungkap siswa tersebut.

Di akhir kegiatan, salah seorang siswa menyampaikan kesan-kesannya. Menurutnya, kegiatan tersebut penting bagi generasi muda untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya perdamaian di lingkungan sekolah. Ia juga mengaku mengambil pembelajaran tentang makna pemaafan dan keikhlasan.

“Kegiatan ini menyenangkan. Banyak manfaat yang saya dapatkan dari kegiatan ini. Dari kegiatan ini kita banyak belajar tentang menghargai dan menghormati orang lain. (Juga) belajar tentang tidak mendendam, karena dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Jika kita dendam, tidak ada bedanya kita dengan mereka (pelaku),” katanya.  [FAH]

Baca juga Belajar dari Pertobatan Mantan Pelaku Terorisme

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *