28/06/2020

Komitmen Damai Pelajar SMK PGRI Wajak Malang

Aliansi Indonesia Damai- SMK PGRI Wajak merupakan satu dari sejumlah sekolah di Kabupaten Malang yang dikunjungi AIDA beberapa waktu lalu. Puluhan peserta dari pelbagai kelas belajar ketangguhan dari kisah para korban dan mantan pelaku terorisme.

Kegiatan diawali dengan pembagian kelompok sebagai simulasi untuk membentuk karakter kepemimpinan dan semangat kerja sama di kalangan siswa. Dalam kelompok tersebut, para siswa mendiskusikan berbagai hal yang disukai dan membayangkan apa jadinya jika hal-hal yang disukai tersebut terkena ledakan bom.

Baca juga Penyintas Bom Menginspirasi Siswa SMK Turen Malang

Setelah itu para siswa diajak mendengarkan kisah dari para korban yang terdampak dari peristiwa pengeboman. Para korban bercerita masa-masa kritis dan dampak yang ditimbulkan akibat terkena bom, mulai dari dampak fisik, psikologis, hingga ekonomi. Sebagai wujud dari ketangguhan, para korban mengaku telah bangkit dari rasa sakit, bahkan ikhlas memaafkan pelaku.

AIDA juga menghadirkan mantan pelaku terorisme untuk berbagi kisah perjalanan kehidupannya. Mereka berbagi pengalaman keterlibatannya dalam kelompok ekstremisme kekerasan, sekaligus membentengi generasi muda agar tidak terperangkap ke dalam jurang yang sama. Dengan penuh penyesalan, mantan pelaku menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan berjanji tidak akan kembali melakukan tindak kekerasan.

Baca juga Gema Perdamaian dari SMK Sunan Ampel Malang

Salah seorang siswa menyampaikan kesan-kesannya setelah mendengar kisah-kisah korban dan mantan pelaku. Ia mengaku mendapatkan wawasan baru tentang gelapnya dunia terorisme. Meskipun demikian, ia mengapresiasi sikap mantan pelaku yang menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada korban dan keluarganya. 

Siswi Menyampaikan Kesan Dalam Kegiatan Kampanye Perdamaian.

Ia juga terinspirasi dengan kebesaran hati korban yang berkenan memaafkan. “Sebagai sesama makhluk hidup, sesama manusia, kita harus bisa saling memaafkan, seperti korban yang memaafkan mantan teroris,” ucapnya. 

Siswa lainnya mengaku bersyukur diberi kesempatan mengikuti kegiatan AIDA. “Saya merasa bangga AIDA bisa datang ke sini. Setelah kegiatan ini saya semakin semangat untuk berjuang menjadi (lebih) tangguh lagi,” tuturnya. Ke depannya, ia berkomitmen untuk terus belajar agar terhindar dari doktrin-doktrin kekerasan. (FAH)

Baca juga Cerdas Bermedia Sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *