19/06/2020

Penyintas Bom Menginspirasi Siswa SMK Turen Malang

Aliansi Indonesia Damai- Safari perdamaian yang digelar AIDA di beberapa sekolah di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu mendapat sambutan baik dari para pelajar. Salah satunya ditunjukkan oleh siswa-siswi SMK PGRI Turen, Malang. Mereka mengaku mendapatkan pembelajaran berharga dari kisah penyintas dan mantan pelaku terorisme.

Salah seorang siswa mengungkapkan, kisah penyintas telah memberikan gambaran betapa dahsyatnya dampak dari aksi terorisme. Ia menyadari bahwa dampak terorisme sangat besar dan memberikan penderitaan yang bertubi-tubi kepada korbannya. “Terorisme memberikan dampak fisik dan psikologis (kepada korban). Secara fisik (menyebabkan) luka-luka, kematian, dan cacat. Sementara (dampak) psikologis seperti rasa kehilangan dan trauma,” ujar siswa tersebut.

Baca juga Pesan Damai Kepala SMA Hasyim Asy’ari Batu

Para siswa merasa takjub dengan kebangkitan para penyintas. Mereka tersentuh dan mendapatkan pelajaran berharga dari penyintas yang ikhlas memaafkan para pelaku, sekalipun luka yang mereka derita sangat menyakitkan. Salah seorang siswa berkomentar terkait sikap kesatria mereka.

“Jika kekerasan dibalas dengan kekerasan, maka akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri dan orang lain. Kisah korban mengajarkan bahwa masalah dapat diselesaikan secara damai,” tutur siswa tersebut.

Baca juga Gema Perdamaian dari SMK Sunan Ampel Malang

Proses rekonsiliasi sekaligus keikhlasan korban untuk memaafkan mengubah mantan pelaku menjadi pribadi yang lebih baik. Berkat hal tersebut, mantan pelaku menemukan titik terang menuju perdamaian. “Faktor keluarga, sahabat, dapat inspirasi dari korban dan cerita masyarakat yang kehilangan keluarganya ternyata dapat membuat seorang teroris keluar dari jaringan terorisme dan menuju jalan yang benar,” kata seorang siswa menyimpulkan.

Seorang Siswi Memberikan Pernyataan dalam kegiatan Kampanye Perdamaian.

Siswa lain menyampaikan kesan positif terhadap berlangsungnya kampanye damai ini. Ia mengaku terinspirasi dan mulai mengetahui seperti apa perdamaian yang sejati itu. Ia jadi mengerti kesalahan demi kesalahan yang ada dalam setiap aksi terorisme dan belajar untuk lebih menghargai orang lain yang berbeda darinya.

Baca juga Cerdas Bermedia Sosial

Wakil Kepala SMK Turen mengajak para siswa untuk melestarikan budaya damai yang sudah mengakar di Indonesia. Ia berharap jangan sampai budaya damai itu ternodai oleh aksi-aksi kekerasan seperti yang terjadi di beberapa wilayah di dunia. Maka dari itu, ia merespon baik kehadiran AIDA dalam rangka menyuarakan perdamaian yang merupakan harapan bersama.

Ia juga mengajak para siswa yang mengikuti kegiatan kampanye damai agar menebarkan semangat damai itu kepada pihak lain, terutama teman sebaya. “Selepas kegiatan ini tidak berarti selesai. Anda bisa mentransfer (materi hari ini) ke teman yang tidak ikut. Kalau ada temannya yang ingin berkelahi atau sebagainya, katakan; damai, damai, damai. Berdamai itu indah,” ujarnya berpesan.[FAH]

Baca juga Harapan Guru Pandeglang pada Generasi Remaja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *