Home Berita Islam Menolak Terorisme
Berita - Pilihan Redaksi - 4 hours ago

Islam Menolak Terorisme

Aliansi Indonesia Damai- Islam menolak terorisme bukan hanya karena melanggar hukum negara, tetapi juga melanggar hukum Allah Swt. Demikian dinyatakan Yuni Hariyati, pengurus Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surakarta saat menjadi narasumber Pengajian Perdamaian bertajuk Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” di Gedung Aisyiyah Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/11/2025).

Pengajian yang diselenggarakan AIDA bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surakarta ini dihadiri 66 anggota Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah Surakarta. Pengajian merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Solo Raya yang diselenggarakan sebelumnya. Pengajian dimaksudkan untuk menguatkan kesadaran masyarakat dan aktivis keagamaan akan pentingnya merawat perdamaian dengan menyerap ‘ibroh (pembelajaran) dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme.

Baca juga Tokoh Agama Terinspirasi Rekonsiliasi Korban dan Mantan Pelaku

Yuni mengatakan aksi terorisme di Indonesia tidak memiliki landasan jihad berdasarkan Alquran, tetapi termasuk aksi teror dan perampasan keamanan. Menurut dia, salah satu prinsip jihad atau berperang dalam Alquran ada etikanya.

“Ayat jihad harus dipahami dalam konteks keseluruhan Alquran, bukan sepotong-sepotong. Lalu umat Muslim perlu terus mengamalkan jihad yang benar yaitu jihad yang memperbaiki diri, jihad yang bisa membangun kedamaian di Indonesia, jihad melawan ketidakadilan secara konstitusional, dan jihad menebarkan ilmu dan kasih sayang,” ujar Yuni.

Yuni menjelaskan dalam Alquran makna dasar jihad adalah bersungguh-sungguh. Menurut dia jihad tidak selalu perang fisik, tetapi bisa bermakna melawan hawa nafsu, jihad dengan ilmu dan dakwah, jihad dengan harta, jihad dalam bentuk pembelaan fisik atau perang sebagai pilihan terakhir ketika diserang.

Baca juga Membangun Perdamaian Perlu Teladan

“Jihad tidak identik dengan kekerasan. Islam sangat menjunjung etika bahkan dalam peperangan. Jihad adalah perjuangan hidup menuju kebaikan. Jadi siapapun yang bisa berjihad tentu saja menyesuaikan dengan kapasitasnya, yang punya harta berjihad dengan hartanya, yang punya tenaga berjihad dengan tenaganya,” tuturnya.

Mengapa terorisme tidak dsebut sebagai jihad? Menurut dia dalam Alquran prinsip jihad adalah defensif, bukan menyerang terlebih dahulu. Sedangkan praktek terorisme adalah menyerang warga sipil saat kondisi damai.

“Lalu prinsip jihad dalam Alquran tidak melampaui batas. Sedangkan terorisme serangannya brutal dan destruktif. Kemudian dalam Alquran prinsip jihad adalah melindungi yang tertindas. Sedangkan terorisme justru menindas publik,” tegas Yuni. [AS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *