28/08/2021

Direktur AIDA: Tokoh Agama Benteng Ekstremisme

Aliansi Indonesia Damai- Peran dan kontribusi tokoh agama dalam mencegah infiltrasi paham dan gerakan ekstrem di Indonesia sangat vital. Karena itu, keterlibatan tokoh agama dalam pembangunan perdamaian diharapkan makin nyata di tengah-tengah munculnya aksi-aksi kekerasan. Walaupun masih pandemi Covid-19, ekstremisme kekerasan masih menjadi ancaman nyata.

Direktur Eksekutif AIDA, Riri Khariroh, mengatakan, tokoh agama menjadi benteng pertahanan masyarakat dalam mencegah paham dan gerakan ekstrem. Melalui dakwah dan keteladanan tokoh agama, persoalan sosial yang dihadapi masyarakat diharapkan tidak sampai menimbulkan gesekan-gesekan yang melahirkan kekerasan. Sebab konflik sosial adalah lahan subur bagi tumbuhnya paham dan gerakan ekstrem.

Baca juga Ulama Sulsel Prihatin Ekstremisme Agama

“Tokoh agama menjadi banteng masyarakat dan umat agar tidak terjerumus ke dalam ekstremisme. Tokoh agama bisa membantu menjawab persoalan-persoalan yang ada di hadapan masyarakat dengan mauidhotul hasanah atau dakwah-dakwah yang baik. Tentu dengan tafsir yang membawa rahmatan lil alamin dan narasi yang positif,” kata Riri saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama, Selasa (24/08/2021).

Di hadapan puluhan tokoh agama dari Sulawesi Selatan itu, Riri menekankan peran strategis tokoh agama dalam mencegah konflik sosial. Meski kondisi pandemi, ancaman kekerasan masih nyata. Hal itu bisa dilihat dari berbagai kasus kekerasan yang masih terjadi akhir-akhir ini, termasuk di wilayah Sulawesi Selatan. Tidak hanya itu, kelompok yang prokekerasan bahkan menggunakan situasi pagebluk sebagai momentum untuk melakukan aksi-aksinya.

Baca juga Ketangguhan Istri Korban Bom Kuningan

“Tokoh agama punya peran strategis untuk membangun gerakan nyata untuk mencegah umat dari pengaruh kelompok yang prokekerasan dan ekstremisme. Apalagi dalam kondisi pandemi mereka terus berupaya menebar kebencian, menghasut, dan juga merekrut masyarakat sebanyak-banyaknya,” ucapnya.

Riri juga menjelaskan pendekatan ibroh yang dilakukan AIDA dalam pembangunan perdamaian melalui kisah-kisah rekonsiliasi mantan pelaku terorisme dan korbannya. Pendekatan itu penting disampaikan tokoh agama karena berbasis pengalaman langsung dari pelakunya sekaligus dampak nyata yang harus dialami para korbannya. Ia berharap tokoh agama bisa bersinergi dengan AIDA dalam mengampanyekan nilai-nilai perdamaian.

Baca juga Bersinergi Melawan Provokasi Kekerasan

“AIDA fokus dalam perdamaian melalui peran mantan terorisme dan korbannya. Kami berharap tokoh agama menjadi elemen yang strategis untuk bekerjasama dengan AIDA untuk mewujudkan Indonesia yang damai, yang saling menghormati satu sama lain, dan mewujudkan negara yang toyyibatun warobbun ghofur,” ucap Riri memungkasi. [AH]

Baca juga Pentingnya Saling Menyalehkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *