Pesan Ketangguhan Pelajar Serang (Bag. 2)
Aliansi Indonesia Damai – Awal Oktober 2021, AIDA bekerja sama dengan Direktorat SMA Kemendikbud Ristek menggelar kampanye perdamaian di beberapa sekolah di Serang, Banten. Kegiatan dikemas dalam bentuk “Dialog Interaktif Virtual: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.”
Pada Selasa (12/10/2021) AIDA menyelenggarakan kegiatan virtual yang diikuti oleh puluhan siswa perwakilan dari SMAN 2 Serang, SMAN 3 Serang, dan SMAN 4 Serang. Dalam kegiatan itu, AIDA menghadirkan Tim Perdamaian yang terdiri dari unsur mantan pelaku terorisme dan korbannya.
Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Serang (Bag. 1)
Kurnia Widodo, mantan narapidana terorisme, dan Nugroho Agung Laksono, penyintas bom Kampung Melayu 2017, berbagi cerita dan pengalaman hidup di hadapan puluhan siswa.
Merespons paparan keduanya, para peserta menyampaikan kesan dan pesannya di sesi akhir kegiatan. Seorang peserta asal SMAN 2 Serang mengambil pembelajaran dari kisah hidup Kurnia Widodo.
Baca juga Dialog Siswa SMAN 1 Manonjaya dengan Penyintas Bom Bali
Menurut dia, hidup manusia akan selalu berdampingan dengan bahaya. Itulah kenapa kita perlu untuk selalu berhati-hati dan memiliki pengetahuan yang luas. Karena kita tidak hanya berpotensi menjadi korban fisik, tetapi juga korban doktrin kelompok jahat.
“Menurut saya mereka yang berhasil diajak untuk bergabung (dalam kelompok teror: red) juga bisa disebut sebagai korban. Bayangkan jika Allah tidak memberi pencerahan pada Bapak (Kurnia) untuk menjadi lebih baik. Mungkin sampai sekarang beliau masih terjerat dalam hal tersebut,” ujar siswi kelas XI IPS 3 tersebut.
Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Serang (Bag. 1)
Peserta lain di SMAN 2 Serang mengambil pelajaran agar orang dapat menyikapi perilaku buruk dengan menumbuhkan sikap tangguh. Siswi kelas XI MIPA 5 itu menyadari bahwa hidup kita tidak akan selamanya berjalan dengan lancar. Ada hal yang terjadi tiba-tiba yang tidak kita harapkan.
“Keyakinan untuk berjuang sangat menentukan seberapa kuat dan mampu kita dalam melewati ujian. Tak hanya dengan ikhtiar tapi dengan tawakal juga. Beribadah pun tetap dijadikan prioritas,” katanya memungkasi. [MSH]
Baca juga Dialog Penyintas Bom Kuningan dengan Siswa SMAN 5 Tasikmalaya