25/04/2022

Memupuk Ketangguhan Generasi Muda

Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar safari perdamaian ke sejumlah sekolah di kota Malang, medio Maret silam. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMAN 1 Bululawang, Malang (17/3/2022). Kegiatan dikemas dalam bentuk Diskusi Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh”.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Drs, Suhartono, M.Pd, mengapresiasi kegiatan tersebut karena dua hal. Pertama, kegiatan itu dinilai bermanfaat bagi aspek pemahaman non-akademik pelajar. Kedua, konsep kegiatan yang interaktif dianggap ideal dikembangkan bagi para pelajar. “Jujur, tidak ada waktu khusus bagi kami untuk mengadakan kegiatan seperti ini dengan konsep yang sangat bagus ini,” ujarnya.

Baca juga Pelajar SMKN 2 Singosari Belajar Ketangguhan

Kegiatan yang dihadiri sekitar 70 siswa-siswi pilihan itu juga dinilai bagus untuk memupuk karakter generasi muda. Para pelajar yang hadir diharapkan menjadi pionir dan teladan ketangguhan bagi siswa lainnya. “Siswa yang hadir ini adalah pilihan, sebagian besar aktif di OSIS. Kami berharap anak-anak bisa bekerjasama dan mampu memberikan energi yang positif untuk siswa lain,” ungkapnya.

Di tengah perubahan zaman yang ditandai dengan majunya teknologi dan informasi, para pelajar diharapkan mampu menjawab tantangan-tantangannya. Minimal, tidak terjebak pada sikap dan perilaku menyimpang dan sampai melakukan aksi-aksi kekerasan. “Di luar sana banyak sekali pengaruh-pengaruh negatif. Karena itu kegiatan ini membantu kami untuk mewujudkan generasi hebat dan tangguh,“ ucapnya.

Baca juga Spirit Damai Korban dan Mantan Pelaku Terorisme

Ia pun mengakui, pihak sekolah tidak mungkin dapat mengontrol sepenuhnya apa yang dilakukan para siswa di luar sekolah. Karena itu, dibutuhkan nilai-nilai ketangguhan agar generasi muda mampu membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif. “Karena kami dari pihak sekolah memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengawasi anak-anak menghadapi tantangan perkembangan zaman,” katanya.

Pihak sekolah juga menilai, aspek non-akademis penting dikembangkan oleh pelajar. “Secerdas dan sepintar apa pun anak-anak di akademis, tetapi pengetahuan seperti ini tetap harus diberikan kepada mereka. Semoga setelah ini anak-anak kami bisa lebih mengenal mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk masa depannya. Bismillahirohmanirrohim acara ini resmi dimulai,” ujarnya memungkasi sambutan sembari membuka acara. [AH]

Baca juga Belajar Ketangguhan di SMK Cendika Bangsa Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *