14/06/2022

Pesan Ketangguhan Pelajar Makassar (Bag. 2-terakhir)

Aliansi Indonesia Damai- Pertengahan Mei 2022, AIDA melaksanakan safari perdamaian di lima sekolah di Makassar. Kegiatan bertajuk Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” diselenggarakan di SMA Hang Tuah Makassar, SMAN 15 Makassar, SMAN 4 Makassar, SMAN 1 Makassar, dan SMAN 22 Makassar.

Tim Perdamaian yang terdiri dari unsur mantan pelaku terorisme dan penyintas terorisme dihadirkan sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. Mereka berbagi cerita dan pengalaman hidup kepada 50-an siswa di setiap sekolah. Melalui kisah itu, AIDA berharap generasi muda mengambil pembelajaran (ibroh) sebagai bekal ketangguhan menghadapi tantangan zaman.

Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Makassar (Bag. 1)

Menurut salah satu peserta kegiatan di SMAN 4 Makassar, Senin (23/05/2022), kegiatan serupa sulit ditemukan. Ia pun berbagi ibroh (pembelajaran) yang didapatkan dari kegiatan, terutama terkait dengan ketangguhan menghadapi situasi sulit seperti kisah penyintas dan pentingnya memperluas pengalaman. “Pelaku (terorisme: red) kurang memiliki pengalaman, sehingga hanya melaksanakan apa yang menurut mereka benar,” ujarnya.

Peserta lainnya mengaku mendapatkan pembelajaran mengenai pentingnya rasa syukur terhadap hal indah yang ada di sekitar kita. Dalam hemat siswi kelas XI tersebut, mantan pelaku terorisme kurang bisa melihat keindahan di sekitarnya dan terlena dengan keindahan fana yang dicita-citakan.

Baca juga Dialog Korban Bom Kampung Melayu dengan Siswa SMKN 4 Makassar

“Banyak hal indah yang kita temukan di kehidupan ini. Sehingga jangan mudah terlena hal indah di tempat lain, dengan meninggalkan hal indah yang sudah kamu dapatkan di sini (Indonesia),” ujar siswi berkerudung itu menerangkan.

Peserta di SMAN 1 Makassar, Selasa (24/05/2022) menjelaskan, kegiatan ini berbeda dengan kegiatan lain karena membuat sudut pandangnya semakin luas. Melalui kegiatan ini, ia bisa tahu alasan seseorang bisa menjadi teroris.

Siswi berambut pendek tersebut mengungkapkan pesan ketangguhan. “Dari mantan pelaku, saya belajar menjadi diri sendiri dan belajar memaafkan yang terjadi di masa lalu untuk masa yang akan datang. Kalau dari korban, kita bisa beradaptasi dengan lingkungan yang sekarang dan tidak terjebak dari masa lalu,” ujarnya memungkasi. [MSH]

Baca juga Dialog Siswa SMA Hang Tuah Makassar dengan Penyintas Bom Bali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *