Bersatu untuk Perdamaian
Aliansi Indonesia Damai- Ketua Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) Ni Luh Erniati mengharapkan para korban Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 untuk terus menjaga kebersamaan sebagai keluarga besar tragedi kemanusiaan Bom Bali. “Saya berharap korban-korban Bom Bali agar kebersamaan tetap dijaga dan dipertahankan selamanya sebagai satu keluarga tragedi Bom Bali. Mari kita bersatu untuk perdamaian,” ujar Erniati dalam acara 23 Tahun Peringatan Bom Bali di Monumen Tragedi Kemanusiaan Legian, Kuta pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Erniati menyampaikan ungkapan terima kasih kepada rekan-rekan korban Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 dan keluarganya yang hadir untuk memperingati tragedi kemanusiaan Bom Bali dan memanjatkan doa bersama untuk para korban yang meninggal dunia.
Sebanyak 25 korban Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 beserta keluarganya berpartisipasi mengikuti acara peringatan. Acara peringatan di monumen ground zero dimulai dengan doa bersama dilanjutkan dengan tabur bunga dan diakhiri dengan pembagian sembilan bahan pokok (sembako) secara simbolis kepada dua perwakilan korban Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005.
Baca juga Peringatan Bom Bali: Momentum Penguat Persaudaraan
Setelah rangkaian acara di monumen ground zero usai, para korban dan keluarganya berkumpul di Resto Tuang Sedana untuk ramah tamah dan musyawarah pemilihan ketua Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) Bali untuk periode tiga tahun ke depan.
Sementara itu, sukarelawan tragedi Bom Bali Haji Agus Bambang Priyanto menyatakan tragedi kemanusiaan Bom Bali hendaknya selalu diingat. Menurutnya, acara peringatan Bom Bali bukan untuk membuka luka atau menyakiti hati para korban dan keluarganya tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan di Bali.
“Kita kenang untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan agar peristiwa masa lalu tidak terulang di masa mendatang di pulau dewata,” ujar pria yang akrab disapa Haji Bambang.
Baca juga 18 Tahun Bom Bali: Cinta untuk Mereka yang Tiada (Bag. I)
Haji Bambang mengajak para korban Bom Bali untuk terus melangkah ke depan demi kebahagiaan keluarganya. Ia pun meminta keluarga besar korban Bom Bali untuk terus menjaga kekompakan dan tidak tercerai berai dengan dinamika dan apa pun yang terjadi di kalangan korban.
“Persatuan dan kesatuan tetap dijaga. Berkumpul dan berkeluh kesahlah diantara kalian, bila ada masalah jangan sampai menimbulkan perpecahan,” tuturnya. [AS]