Menebar Kisah Ketangguhan di UIN Batusangkar
Aliansi Indonesia Damai- Kisah-kisah kehidupan korban terorisme dan mantan pelakunya mengandung ibroh (pembelajaran) yang sangat kuat. Dari kedua belah pihak itu, publik bisa menyerap inspirasi tentang makna ketangguhan hidup dan perdamaian yang sejati. Harapannya, khalayak luas dapat menyemai perdamaian, minimal di lingkungannya masing-masing.
Demikian pesan yang disampaikan Program Manager AIDA, Muhammad Laila Maghfurrodhi, saat memberikan pengantar dalam acara Diskusi Film TANGGUH: Ibroh dari Kehidupan Terorisme dan Korbannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar, Sumatra Barat, Minggu (18/09/2022).
Baca juga Tragedi Terorisme Luka Bangsa Indonesia
Di hadapan puluhan mahasiswa yang hadir, Maghfur, sapaan akrabnya, mengajak mereka agar lebih peduli terhadap perdamaian Indonesia. “Marilah kita mengampanyekan perdamaian, minimal di lingkungan kita di kampus, di Batusangkar,” ujarnya.
Acara yang digelar di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Batusangkar itu dihadiri jajaran pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah. Di antara mereka adalah alumni kegiatan AIDA dan bertindak selaku narasumber yang berbagi cerita pertemuannya dengan pelaku terorisme yang insaf dan para korbannya.
Baca juga Moderasi Beragama Tangkal Ekstremisme
Menurut Maghfur, kedua belah pihak (korban dan mantan) merupakan potret nyata dari bahaya tindakan-tindakan ekstrem. Umat Islam sudah dingatkan melalui QS Yusuf ayat 111 agar menyerap pembelajaran dari kisah-kisah terdahulu. “Dalam kisah umat terdahulu ada ibroh pembelajaran yang berharga bagi orang yang punya pikiran. Bukan dongeng yang dibuat-buat, tetapi pembenar apa yang terjadi di hadapan kita” ucap Maghfur.
Mantan pengajar Pondok Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta itu lantas mengutip hadis Nabi Muhammad yang menganjurkan umat Islam untuk menolong orang yang zalim sekaligus yang terzalimi dan tidak cenderung ke salah satu pihak semata. “Unshur akhaka dzaliman aw madzluman, menolong korban dan juga menolong pelakunya, kita tolong kedua-duanya,” katanya.
Baca juga Menebar Perdamaian di kalangan Ulama Riau
Inspirasi dari kisah-kisah dua belah pihak diharapkan mampu menggugah semangat mahasiswa untuk terlibat dan menyebarluaskan perdamaian bagi khalayak luas. “Kami merasa terhormat di sini, dan semoga acara ini tidak sia-sia. Kita bisa menularkan inspirasi perdamaian yang positif bagi teman-teman di Batusangkar,” ujar pria asli Yogyakarta itu memungkasi. [AH]
Baca juga Islam Menghormati Hak Dasar Manusia