04/03/2024

Pelajar SMA di Bogor Belajar Ketangguhan dari Korban dan Mantan Pelaku

Aliansi Indonesia Damai (AIDA) kembali menyambangi kota hujan Bogor, Jawa Barat pada pertengahan Januari lalu (16-18/1/2024) menindaklanjuti acara Dialog Interaktif: “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di lima sekolah beberapa bulan sebelumnya. Agenda tindak lanjut tersebut dilaksanakan dalam rangka menjaga silaturahmi, berdiskusi, dan saling berbagi pengalaman dengan 129 siswa terpilih (70 perempuan dan 59 laki-laki) dari SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5 dan SMAN 8 Kota Bogor.

Sebagaimana lazimnya suasana kota Bogor yang tenang, santai tapi gesit, kegiatan di lima sekolah tersebut juga berlangsung dalam suasana yang rileks dan gembira namun tetap serius. Para siswa umumnya masih mengingat pembelajaran yang didapatkan dalam kegiatan Dialog Interaktif meski telah berlalu dua bulan.

Baca juga Siswa SMAN 1 Bulu Sukoharjo Belajar dari Korban dan Mantan Ekstremis

Menurut pengakuan para siswa peserta Dialog Interaktif, kisah korban dan mantan pelaku terorisme yang disampaikan dalam kegiatan sangat berkesan dan menarik. Sebagian siswa masih mengingat kisah mereka, bahkan mampu menceritakan ulang kisah mereka kepada keluarganya.

Misalnya, salah seorang siswa dari SMAN 2 Bogor mengaku, “Saya menceritakan bahwa ada kejadian pengeboman di Jakarta yang memakan korban jiwa. Dan, menceritakan cerita teroris yang sudah bertobat.”

Di setiap sekolah, siswa merasakan dampak dan perubahan positif dalam diri mereka setelah mengikuti Dialog Interaktif. Salah seorang siswa dari SMAN 3 Bogor mengaku, dahulu sebagai anak muda ia sering emosional dan membalas perundungan yang dia terima dengan melakukan perundungan terhadap temannya. Seorang siswa di SMAN 4 Bogor menyampaikan bahwa dengan kegiatan AIDA ia menjadi semakin mewaspadai pesan atau ajakan dari kelompok radikal di lingkungan sekitar atau di media sosial. 

Baca juga Kepala SMAN 1 Setu: “Perdamaian Jangan Hanya Jargon!”

Selain itu, para siswa juga dapat mengambil pembelajaran dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme yang sudah bertobat. Seorang siswa dari SMAN 8 menyampaikan bahwa pelajaran yang bisa dia ambil adalah tentang perdamaian dengan menjauhkan diri dari ajakan kepada kekerasan. Sementara itu, siswa di SMAN 5 menyampaikan, “Yang masih saya ingat sampai saat ini adalah perdamaian bukanlah satu hal yang hanya digunakan untuk menjadi solusi namun perdamaian harus selalu menjadi prinsip dasar dalam kehidupan.” Ia sangat menghayati makna perdamaian yang disampaikan oleh narasumber korban dan mantan pelaku terorisme.

Pembelajaran dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme nampaknya selalu tidak ada habisnya bagi para generasi muda Bogor tersebut. Beberapa siswa mengaku bisa lebih menghargai perbedaan atau bertoleransi dengan yang lain, dan merasa bisa lebih memaafkan sesama.

Baca juga Tangguh Menyikapi Masalah

Pembelajaran-pembelajaran tersebut merupakan nilai-nilai ketangguhan yang telah disampaikan AIDA melalui kisah korban dan mantan pelaku terorisme. Menguatkan karakter ketangguhan pelajar itulah tujuan besar yang ingin dicapai dari Dialog Interaktif. Pihak sekolah, guru, orang tua, dan siswa perlu terus memupuk semangat ketangguhan tersebut agar tercipta generasi bangsa yang siap menyongsong Indonesia Emas di tahun-tahun yang akan datang. [LA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *