Berkhidmat untuk Perdamaian
2024 akan segera berlalu. Dalam konteks global, saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Konflik antarnegara masih terus terjadi hingga sekarang, seperti Palestina-Israel, Rusia-Ukraina. Selain menciptakan ketidakstabilan di kawasan, perang tersebut telah menghancurkan fasilitas umum dan perumahan, bahkan merenggut banyak jiwa dan korban luka. Namun para pemimpin dunia seakan tak sanggup menghentikan pelbagai tragedi kemanusiaan tersebut. Konflik itu, kini mengancam keselamatan global, termasuk Indonesia.
Geopolitik global dan keamanan nasional harus terus menjadi perhatian semua pihak. Pelbagai kalangan perlu terus bahu membahu untuk menyuarakan pendekatan non-kekerasan dalam menyelesaikan masalah global, regional hingga domestik. Para pemimpin dunia harus terus berdialog, bekerjasama untuk menemukan pendekatan dan resolusi konflik yang mengedepankan perlindungan warga sipil dari mesin-mesin dan kejahatan perang. Kekhawatiran global tentang kemungkinan perang nuklir dan perang dunia ke-3 harus segera dihentikan.
Baca juga Merdeka dari Ekstremisme
Dalam konteks nasional, hingga awal Desember tahun ini tidak ada aksi terorisme yang terjadi di negeri ini. Hal ini patut kita syukuri. Namun di sisi lain kita juga menyayangkan masih ada sejumlah individu yang terpengaruh paham ekstrem dan bergabung dengan jaringan kelompok ekstrem, bahkan melakukan kegiatan yang mengarah pada terorisme. Aparat pun sigap menangkap mereka sebelum melakukan aksi terorisme.
Dinamika global tidak jarang berpengaruh ke negara kita. Isu ketidakadilan dan konflik Palestina, dan kawasan lain di Timur Tengah (Suriah misalnya) bisa menyulut proses radikalisasi dan menjadi pull factors untuk merekrut seseorang bergabung dalam kelompok ekstrem. Narasi konflik di Timur Tengah, acapkali disalahgunakan oleh kelompok tertentu untuk menyebarkan sentimen sektarian di tanah air.
Baca juga Prioritas Dana Abadi Korban Terorisme
Pemerintah Indonesia dapat mengambil peran strategis global-regional, guna mendorong negara-negara maju dan aliansinya untuk menempuh jalur-jalur perdamaian ketimbang konflik dengan kekerasan/perang. Pemerintah, ulama, tokoh masyarakat, dan pemuda juga harus terus berkolaborasi untuk membangun perdamaian di negeri tercinta ini.
Kekerasan dan perang hanya menimbulkan derita bagi korban dan keburukan bagi pelakunya. Kita berharap para pemimpin dunia, pemerintah Indonesia, dan semua kalangan/pihak tidak menyerah dan lelah untuk terus memperjuangkan kebaikan dan perdamaian. Mari berkhidmat untuk perdamaian.