Aliansi Indonesia Damai- Lima puluh pelajar SMAN 1 Sukahaji Majalengka, Jawa Barat Barat, mengikuti kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang diselenggarakan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) pada Kamis (05/10/2023). AIDA menghadirkan Tim Perdamaian yang terdiri dari mantan pelaku terorisme dan korban terorisme untuk berbagi kisah ketangguhan kepada generasi muda. Diharapkan, para pelajar dapat mengambil pembelajaran tentang pentingnya membangun karakter damai.
Setelah mengikuti kegiatan ini, para pelajar menyatakan siap menjadi generasi Indonesia yang tangguh dan memelopori perdamaian. Hal itu menjadi momentum menggemanya perdamaian dari pelajar tanah Sunda tersebut.

Ketua Pengurus Aliansi Indonesia Damai (AIDA) Hasibullah Satrawi menyerahkan cendera mata kepada pimpinan SMAN 1 Sukahaji Majalengka. "Tanda bahwa AIDA sudah sampai di sekolah tercinta ini," katanya yang disambut ucapan terima kasih oleh pihak sekolah. Hal itu disampaikan pada sesi pembukaan kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” pada Kamis (05/10/2023).


Fasilitator kegiatan, Agus Muhammad, memandu sesi pengantar kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 1 Sukahaji Majalengka, Kamis (05/10/2023). Agus meminta peserta untuk menuliskan tempat-tempat yang paling disukai di kota Majalengka, orang atau sosok yang paling disayangi, dan anggota tubuh yang terkait dengan hobi mereka. Setelah mencatat, peserta berlomba untuk menjawab dengan mengacungkan tangan.


Mantan pelaku terorisme, Umar Patek, menyampaikan kisahnya dalam kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 1 Sukahaji Majalengka pada Kamis (05/10/2023). Umar berbagi pengalaman dirinya bergabung dengan kelompok ekstrem, mulai dari bagaimana terpengaruh kelompok Jamaah Islamiyah (JI), menganut doktrin kelompok ekstrem, perjalanan dan pengalaman dalam kelompok ekstrem, serta titik baliknya menuju jalan perdamaian. Di akhir presentasinya, ia menyampaikan pesan-pesan perdamaian kepada para peserta.


Andi Dina Noviana Rivani, korban Bom Thamrin, 14 Januari 2016, menyampaikan kisah inspiratif dalam kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 1 Sukahaji Majalengka, Kamis (05/10/2023). Andin, sapaan akrab Andi Dina, berbagi kisah hidupnya, mulai dari kehidupannya sebelum kejadian, saat peristiwa terjadi, perawatan medis yang dijalani, dampak fisik dan psikis yang dirasakan lalu bangkit dari keterpurukan hingga aktivitasnya saat ini. Di akhir kisahnya, Andin menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan ketangguhan kepada peserta.


Salah seorang siswa SMAN 1 Sukahaji Majalengka menyampaikan pembelajaran yang dia dapat dari kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” pada Kamis (05/10/2023). Ia menyampaikan, "Kita harus bisa memaafkan orang yang telah menyakiti kita, menghindari pergaulan yang tidak benar agar terhindar dari kelompok ekstrem, dan berbagai hal negatif lain. Kita juga tidak boleh membalas kekerasan dengan kekerasan agar kedamaian tetap terjaga."


Fasilitator kegiatan Dialog Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 1 Sukahaji Majalengka (Kamis, 05/10/2023), Agus Muhammad, menyerahkan sertifikat kepada perwakilan pengurus OSIS. "Ini adalah tanda bahwa adik-adik, teman-teman semua sudah resmi menjadi duta perdamaian, menjadi generasi tangguh dan pelopor perdamaian di Indonesia," pesan Agus kepada para peserta yang disambut dengan tepuk tangan seluruh peserta.
