Aliansi Indonesia Damai- Bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim), AIDA menggelar pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” pada Sabtu (17/06/2023). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda yang diselenggarakan sebelumnya. Sedikitnya 61 mahasiswa dan dosen UNU Kaltim serta aktivis dakwah di Samarinda hadir sebagai peserta aktif pengajian.
Pengajian dimaksudkan untuk menguatkan kesadaran mahasiswa dan para pegiat dakwah akan pentingnya merawat perdamaian melalui pembelajaran dari kisah korban dan mantan pelaku terorisme.

Para peserta sedang menyanyikan Mars UNU Kaltim dalam sesi pembukaan pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang diselenggarakan AIDA di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) pada Sabtu (17/06/2023).


Dr. H. Farid Wajdi, M.Pd., Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) Samarinda memberikan pengantar dan sambutan pada pembukaan Pengajian Perdamaian bertajuk "Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar AIDA di Aula UNU Kaltim pada Sabtu (17/06/2023). "Selesai acara ini, mari kita tekankan lagi kepada orang di sekitar kita tentang pentingnya perdamaian. Berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan keluarga, berdamai dengan lingkungan. Dari itu, semoga rahmat Allah SWT senantiasa terlimpah kepada kita," demikian Farid berpesan kepada peserta pengajian.


Foto bersama jajaran pemimpin Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) dengan tim AIDA. Tampak Rektor UNU Kaltim, Dr. H. Farid Wajdi, M.Pd (ketiga dari kiri), dan Manager Program AIDA, Maghfurrodhi (kedua dari kanan). Kegiatan ini bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang dilaksanakan AIDA di Aula UNU Kaltim pada Sabtu (17/06/2023).


Yeni Aslina, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Kependidikan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim), menjadi narasumber pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang digelar AIDA di UNU Kaltim pada Sabtu (17/06/2023). Yeni merupakan alumni Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Samarinda yang digelar AIDA beberapa waktu sebelumnya. Setelah memaparkan kisah sejumlah korban bom, ia menegaskan bahwa salah satu kunci menjaga perdamaian adalah kesabaran dan memaafkan. "Memaafkan tidak hanya memberikan maslahat sosial karena menjaga hubungan baik di antara manusia, namun juga dapat meningkatkan ketakwaan seorang hamba kepada Tuhan, yang nantinya akan dibalas ganjaran pahala dan surga,” ucap Yeni.


Salah seorang peserta sedang menyampaikan pendapatnya dalam pengajian bertajuk “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” yang dilaksanakan AIDA di Aula Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) pada Sabtu (17/06/2023). Ia mengaku senang dengan kegiatan ini dan berharap AIDA bisa menggelar program serupa di pesantren-pesantren di Kaltim.
