20/04/2023

Ketangguhan Memfilter Informasi

Aliansi Indonesia Damai- Di era sekarang, arus informasi menyebar sangat deras sehingga sangat gampang diterima di mana saja. Banyak narasi dan ajakan-ajakan yang belum tentu baik. Generasi remaja yang masih dalam masa pencarian jatidiri rentan salah memilih informasi. Sehingga penting dibekali dengan beragam materi yang membuat mereka mampu memfilter informasi.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 1 Singosari, Malang, Sofia Cahyawati, saat membuka kegiatan “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang digelar AIDA di sekolah tersebut, awal Maret 2023 silam.

Baca juga Menebar Narasi Ketangguhan di SMK Muhammadiyah Kepanjen

Menurut Sofia, saat remaja salah memilih infomasi maka akan berlanjut salah memilih tindakan. Saat itulah yang merugi bukan hanya diri remaja, namun justru keluarga yang paling merugi.

“Hal-hal yang disampaikan oleh AIDA ini sangat perlu buat anak-anak kami, generasi muda, supaya menjadi anak-anak yang tangguh. Kenapa tangguh? Karena tangguh itu supaya kalian bisa memfilter mana yang tidak baik dan mana yang baik,” katanya.

Baca juga Damai Dimulai dari Hal Kecil

Dalam kegiatan ini AIDA mengajak para peserta untuk menyimak kisah ketangguhan para penyintas aksi terorisme serta mantan pelaku ekstremisme kekerasan yang telah bertobat. Para penyintas terorisme berhasil bangkit dari keterpurukan akibat peristiwa terorisme dan berdamai dengan kenyataan.

Sementara mantan pelaku menunjukkan ketangguhan dengan pertobatannya dari jalan kekerasan. Kedua pihak kini bahu-membahu mengampanyekan perdamaian dan semangat ketangguhan kepada generasi muda.

Baca juga Pentingnya Kasih Sayang Keluarga

“Ada cerita korban-korban, pengalaman korban-korban, juga masukan dari pelaku-pelakunya, bahwa hal-hal itu banyak sekali merugikan. Kalian ambil ilmunya. Dan, kalian harus bisa bersikap what must you do next, apa yang harus kalian lakukan berikutnya,” ujar Sofia berpesan.

Ia mendorong para peserta mau menjadi pionir-pionir perdamaian dengan menyampaikan pembelajaran yang diterima dalam kegiatan ini ke lingkaran terdekatnya. “Damai Indonesia itu dari kecil, kemudian besar, besar, besar, lalu damai seluruhnya,” katanya.

Lebih jauh Sofia berharap, AIDA dapat menggelar kegiatan-kegiatan positif lainnya di SMKN 1 Singosari agar lebih banyak anak-anak didiknya yang bisa berpartisipasi. [YNWH]

Baca juga Sekolah Antiperundungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *