Aspirasi Damai
Fase-Fase Hijrah; Belajar dari Mantan Ekstremis
Manusia tak pernah luput dari kesalahan. Tatkala waktu bergulir, semua hal bisa berubah. Tapi tidak dengan kesalahan. Ia akan tetap berada di masa lalu, tercatat sebagai riwayat manusia dalam mengarungi hidup. Kita memaklumi bahwa kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari hidup. Tetapi bukan berarti seenaknya melakukan kesalahan terus-menerus. Ini tentu…
Read More »Isra’ Mi’raj dan Spirit Kedamaian
Tanggal 27 Rajab Hijriah adalah “hari ulang tahun” ibadah shalat, rukun Islam kedua setelah ikrar dua kalimat syahadat. Tak ayal hampir di mana pun berada, umat Islam merayakannya. Shalat, dalam bentuk ritual yang dijalankan umat Muhammad Saw, disyariatkan pada tanggal itu, saat peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Saw. Secara etimologis, isra’…
Read More »Mencintai Diri Kunci Kebangkitan
“Saya harus belajar memaafkan. Bukan karena orang lain, tetapi karena diri saya. Saya memaafkan diri saya, untuk ikhlas, sadar, dan bangkit” (Nanda Olivia Daniel, korban Bom Kuningan 2004). Nanda Olivia mengalami cedera cukup parah saat peristiwa ledakan bom di depan kantor Kedubes Australia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Jari-jari tangannya…
Read More »Memilih Guru Damai
Guru memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan karakter dan sifat seorang murid. Salah satu tantangan guru sebagai pendidik adalah tidak hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga menjadi inspirasi dalam menyemaikan benih-benih kemaslahatan, bagi pribadi murid maupun khalayak luas. Sayangnya tak semua orang yang berstatus guru mampu memainkan peran…
Read More »Anomali Jihad
Jihad dalam ajaran Islam memiliki arti yang cukup luas. Implementasinya disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas tiap individu. Pemaknaan jihad kerap diperdebatkan di kalangan komunitas akademis. Apalagi jika maknanya digiring ke praktik-praktik yang eksklusif dan ekstrem. Istilah jihad menjadi anomali karena kerap diidentikkan dengan terorisme. Seolah dua kata ini memiliki hubungan…
Read More »Menjaga Lingkaran Terdekat
Pemahaman dan pemikiran orang-orang terdekat mendorong seseorang melakukan kekerasan. Demikian salah satu kesimpulan yang penulis dapatkan setelah beberapa kali berinteraksi dengan mantan pelaku terorisme. Orang-orang terdekat itu adalah keluarga dan teman. Kita telah familiar dengan anjuran untuk berhati-hati dengan orang-orang terdekat dan menjaga lingkup pergaulan sehari-hari. Ada hadis Rasulullah yang…
Read More »Pertobatan untuk Perdamaian
Dengan suara terisak dan air mata mengalir, si fulan, mantan pelaku pengeboman menghaturkan permintaan maaf kepada seorang korban terorisme. Ia berharap sang korban berkenan memaafkannya. Dengan begitu dapat mengurangi beban dosa sekaligus meringankan pertanggungjawabannya di depan Allah Swt. Dulu ia memanjatkan syukur kepada Allah dan berteriak girang saat mengetahui bom…
Read More »Pemaafan Penyintas Bom Thamrin untuk Perdamaian
Marah adalah sifat manusiawi ketika seseorang merasa tidak nyaman atau merasa dirugikan dengan situasi dan kondisi yang ia alami. Meski manusiawi, namun ternyata ada hal yang lebih bermanfaat dan lebih mulia yang bisa dilakukan selain marah, yakni mengikhlaskan dan memaafkan. Terlalu lama menyimpan amarah hanya akan menyakiti diri sendiri. Sedangkan…
Read More »Keutamaan Memaafkan
Secara fitrah, setiap orang ingin memberikan yang terbaik untuk orang lain dan bermanfaat bagi khalayak luas. Namun itu tingkat ideal. Kenyataannya banyak orang yang kerap melakukan tindakan kemudaratan hingga menyebabkan orang lain menderita. Di sinilah ujian kesabaran dan ketangguhan orang yang disakiti. Bagi sosok penyabar dan bermental tangguh, ia akan…
Read More »2021: Instrospeksi untuk Kemaslahatan
Momentum tahun baru akan lebih bermakna jika kita mampu melihat ke belakang, mensyukuri segala nikmat, serta melakukan refleksi diri agar bisa menjalani hari esok lebih baik. Tahun 2020 menjadi tahun yang tidak mudah bagi kita semua, terutama karena pandemi Covid-19. Situasi apa pun mengindikasikan bahwa Allah SWT masih sayang kepada…
Read More »










