Bangkit Berkat Dukungan Orang Terdekat
Aliansi Indonesia Damai- “Apakah Bapak pernah merasa putus asa? Bila pernah, apa rahasia Bapak bisa bangkit? Siapa tahu bisa jadi motivasi buat saya dan teman-teman yang lain.” Demikian dilontarkan salah seorang siswa peserta kampanye perdamaian, kepada Sudjarwo, penyintas Bom Kuningan tahun 2004.
Menanggapi pertanyaan itu, Sudjarwo mengaku, orang-orang terdekat sangat berperan besar mendukung kebangkitannya. “Kita harus banyak-banyak bersyukur. Kita juga harus membuka diri dengan lingkungan sekitar. Banyak-banyak ngobrol dengan orang tua. Karena bagi saya, support orang terdekat seperti keluarga sangat berpengaruh. Dan itulah yang membuat saya segera bangkit,” ujarnya.
Baca juga Penyintas Bom: Jangan Berhenti Bercita-cita
Sudjarwo berbagi kisah hidupnya sebagai korban terorisme kepada puluhan siswa-siswi dari tiga sekolah, yakni SMAN 5, SMAN 7, dan SMAN 9 Bandar Lampung, Jumat (28/8). Dalam kegiatan yang dikemas dalam dialog interaktif virtual itu, Sudjarwo ingin pengalaman hidupnya menjadi pembelajaran bagi generasi muda agar tangguh menjalani kehidupan.
Dia mengisahkan, saat itu dirinya masih cukup muda dan sedang meniti karier menjadi petugas keamanan di Kedutaan besar Australia, kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Sembari bekerja, Sudjarwo juga menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. Sebagaimana anak muda umumnya, ia memanggul mimpi dan cita-cita yang tinggi.
Baca juga Pelajar Lampung: Terima Kasih, Penyintas Terorisme
Keadaan berkata lain. Ledakan dahsyat di tempatnya bekerja membuat Sudjarwo terluka parah. Bahkan nyaris saja tangannya diamputasi. Keadaan itu sempat membuat Sudjarwo muda terpuruk. Ia merasa sangat kecewa, sedih, dan marah dengan semua yang terjadi. Ia merasa semua mimpinya hancur bersamaan dengan kondisi fisiknya yang tidak kembali normal seperti semula.
Namun berkat dukungan orang-orang terdekat, khususnya keluarga dan teman-temannya, Sudjarwo perlahan-lahan bangkit dan mengikhlaskan musibah yang menimpanya. Ia menjalani terapi medis dan konseling secara rutin. Menurut dia, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang abadi. Karena itu, ia terus fokus menjalani hari dengan hal-hal positif. Salah satunya dengan belajar untuk memperluas wawasan dan pengetahuan.
Baca juga Belajar dari Mantan Ekstremis
Mendengar kisah pengalaman hidup Sudjarwo, sejumlah siswa mengaku dapat mengambil pembelajaran. “Seburuk apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, sebesar apa pun perubahan yang terjadi dalam kehidupan kita, tetaplah semangat dan bangkit karena hidup akan terus berjalan,” ucap siswi SMAN 9 Kota Bandar Lampung. [FL]
Baca juga Meneladani Pertobatan Mantan Ekstremis