14/09/2020

Pengalaman Bertemu Mantan Pelaku Terorisme

Aliansi Indonesia Damai- Pengalaman bertemu mantan pelaku terorisme menginspirasi Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Ferdi Rakhmat, untuk turut andil menyebarluaskan perdamaian kepada khalayak luas.

Dalam kegiatan diskusi dan bedah buku “La Tay’as: Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya” yang digelar AIDA secara daring pada Kamis (10/9/2020), Ferdy berbagi pengalamannya bertemu dengan mantan pelaku terorisme dalam kegiatan AIDA yang pernah ia ikuti. Kepada lebih dari seratus mahasiswa UMSIDA, Ferdy menuturkan bahwa kehidupan mantan pelaku terorisme mengandung banyak pembelajaran.

Baca juga Saatnya Mayoritas Menyuarakan Perdamaian

Lika-liku kehidupan mantan pelaku, sejak sebelum terpapar ideologi ekstrem sampai pertobatannya, harus menjadi pembelajaran bagi mahasiswa agar tidak terjebak dalam pemahaman dan tindakan ekstrem.

Semangat beragama merupakan satu hal yang sangat baik. Namun apabila salah memahami ajaran-ajaran agama, orang rentan terjebak pada tindakan-tindakan yang destruktif. “Sebagian para pelaku ada yang sangat religius, namun salah memahami ajaran agama sehingga melakukan kekerasan,” ucapnya.

Baca juga Saat Mantan Ekstremis Belajar dari Korban

Setelah menelaah buku La Tay’as, ia tidak hanya mendapatkan pembelajaran dari mantan pelakunya saja, tetapi juga dari korban terorisme yang paling terdampak dari peristiwa terorisme.

Ia juga pernah bertemu langsung dengan sejumlah korban terorisme. Dari kisah-kisah kebangkitan korban, ia mengaku salut karena tekad kuat para korban bangkit dari penderitaan. Tak hanya itu, jiwa dan hati para korban begitu besar karena mau memaafkan pelakunya.

Baca juga Suluh Perdamaian di Kota Pahlawan

“Saya mendengar cerita miris akan penderitaan hidup akibat aksi-aksi terorisme. Yang saya herankan, kenapa mereka bisa begitu kuat dan mampu memaafkan para pelaku meskipun telah kehilangan keluarga, anak, bahkan saudara-saudaranya,” ujar pria asli Sidoarjo itu.

Sebagai pemimpin organisasi intrakampus, Ferdy mengajak para mahasiswa untuk menyerap pembelajaran dari kisah-kisah mantan pelaku dan korbannya. Ia juga mengajak untuk saling menguatkan, meningkatkan pemahaman keagamaan yang benar, dan tidak mudah terpapar oleh paham ekstremisme kekerasan. [FS]

Baca juga Jihad Tak Bisa Dihilangkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *