24/02/2022

Kepala SMAN 1 Kroya Indramayu Ingatkan Persatuan Indonesia

Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar kegiatan “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 1 Kroya, Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan tersebut sebagai bagian dari ikhtiar AIDA dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian di kalangan pelajar. Lebih dari 50 siswa memadati ruangan tempat berlangsungnya kegiatan.

Kepala SMAN 1 Kroya, Tati Rosmawati, dalam sambutannya menceritakan tentang keberagaman Indonesia. Negeri ini kaya akan sumber daya, adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan. Keberagaman itu membuat Indonesia terlihat indah. Untuk menyatukan perbedaan itulah, Indonesia membutuhkan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua).

Baca juga Menyemai Perdamaian di Kalangan Pelajar Indramayu

Meskipun begitu, keindahan Indonesia berpotensi dirusak oleh sejumlah tantangan. “Negara Indonesia yang indah ini menjadi incaran pihak luar, lewat narkoba, lewat organisasi terlarang, lewat aliran-aliran terlarang, yang sering kita temukan di sekitar kita,” tutur Tati.

Oleh karena itulah, Tati meminta anak-anak didiknya untuk menguatkan filter diri, agar tidak mudah terjerumus ke dalam pengaruh-pengaruh yang buruk. “Caranya seperti apa? Yaitu dengan menjadi generasi yang pintar. Kalian harus terbuka menguasai semua ilmu agar tidak mudah dipengaruhi,” kata Tati.

Baca juga Menjaga Perdamaian di Lingkungan Sekolah

Tati juga mengingatkan siswa-siswinya agar hati-hati dan waspada dalam mencari pertemanan. Di masa-masa remaja, seseorang lebih rentan dipengaruhi, karena masih dalam tahap mencari jati diri. Tati meminta mereka agar berani mengatakan tidak, ketika diajak melakukan tindakan-tindakan yang merusak.

Tati mengapresiasi kedatangan AIDA dalam membagikan kisah-kisah ketangguhan. “Ini harus disyukuri anak-anak, karena tidak semua sekolah mendapat kesempatan yang sama, dan tidak semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama. Maka ikutilah kegiatan ini dengan tertib dan seksama,” ucapnya.

Baca juga Geliat Perdamaian dari Pelajar Cirebon

Sementara Program Manager AIDA, Akhwani Subkhi, mengungkapkan, para pemuda dewasa ini rentan terpengaruh oleh ajakan kelompok ekstrem. Dari pengalamannya, ia melihat banyak kasus di mana sejumlah pemuda direkrut untuk menjadi anggota jaringan teror hingga melakukan kekerasan. Menurut Akhwani, kalau hal tersebut tidak diantisipasi, maka akan lebih banyak lagi pemuda yang terpengaruh.

Menurut dia, kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi tangguh di kalangan pemuda. “Kita akan belajar dari testimoni orang-orang yang pernah bergabung ke dalam kelompok ekstrem. Apa yang membuat mereka terjerumus dan apa yang kemudian membuat mereka keluar. Kita juga akan belajar dari kisah para korban terkait dampak yang mereka alami karena aksi kekerasan,” tutur Akhwani memungkasi sambutannya. [FAH]

Baca juga Makna Damai di Mata Pelajar Cirebon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *