30/03/2023

Cermat Menyerap Informasi

Aliansi Indonesia Damai- Setiap informasi yang beredar di media sosial maupun media massa tidak boleh diterima secara mentah-mentah, melainkan harus dipahami secara cermat dan kritis. Pasalnya tidak semua informasi tersebut akurat dan sahih.

Pernyataan itu diungkapkan oleh salah seorang siswa SMAN 5 Balikpapan Kalimantan Timur, dalam kegiatan ”Dialog Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang dilaksanakan AIDA di sekolah tersebut, awal Maret 2023 lalu.

Baca juga Moral di Atas Skill

Dalam kegiatan tersebut, AIDA menghadirkan Iswanto, mantan pelaku ekstremisme kekerasan, dan Nanda Olivia Daniel, penyintas Bom Kuningan 2004. Iswanto bergabung dengan jaringan ekstremisme kekerasan sejak remaja atas ajakan guru-gurunya. Ia juga pernah terlibat langsung dalam aksi-aksi kekerasan di wilayah konflik, yaitu Ambon dan Poso.

Setelah melalui banyak lika-liku kehidupan, Iswanto memutuskan meninggalkan kelompok lamanya secara total dan menjalani kehidupan secara normal di kampung halamannya di Lamongan Jawa Timur. Kepada para peserta kegiatan, ia berpesan agar mereka cermat dalam memilih guru dan lingkaran pertemanan, serta tidak mudah ”termakan” informasi yang belum dipastikan kesahihannya.

Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Makassar (Bag. 1)

Belajar dari kisah Iswanto, siswa tersebut mengungkapkan bahwa generasi remaja harus lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menerima informasi. ”Bahkan dari guru-guru kita ataupun tokoh-tokoh yang kita percaya. Bahwa tidak semua informasi dari tokoh-tokoh penting yang kita percaya itu benar adanya,” katanya.

Dalam kesempatan itu pula Nanda Olivia yang mengalami cedera parah akibat serangan di depan kantor Kedubes Australia, 9 September 2004, menuturkan pergulatan psikisnya selama bertahun-tahun. Ia pernah sangat lama memendah amarah dan dendam kepada para pelaku terorisme. Namun perlahan ia menyadari bahwa emosi tersebut tak berfaedah bagi dirinya. Ia memutuskan memaafkan para pelaku terorisme demi kebaikan dirinya.

Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Makassar (Bag. 2-terakhir)

Dari Nanda, siswa tersebut memetik pelajaran tentang pentingnya membuka diri dan menggunakan hati untuk memaafkan dan menerima keadaan diri sendiri. ”Bahwa kita harus berdamai dengan diri kita sebelum kita melakukan aktivitas yang lain. Dikarenakan berdamai dengan diri sendiri itu penting, dikarenakan diri kita memberikan impact kepada orang lain,” katanya. [MSY]

Baca juga Wakepsek SMAN 2 Pontianak: Kegiatan AIDA Unik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *