Mencetak Pejuang Damai di SMA Al-Muayyad Surakarta
Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar kampanye perdamaian di SMA Al-Muayyad Surakarta akhir Februari lalu. Kegiatan dikemas dalam acara Diskusi Interaktif bertema “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.”
Kepala Sekolah, Suranto, menyatakan sangat mendukung kegiatan AIDA. Pasalnya, sekolah yang dipimpinnya memiliki sejarah panjang yang senantiasa mendukung gerakan perdamaian.
Baca juga Perundungan Bisa Memicu Radikalisme
“Kegiatan semacam ini sudah dicontohkan oleh para pendahulu kita. Sejak zaman penjajahan pondok kita ini adalah basecamp para pejuang. Sehingga kalau hari ini kita diajak untuk belajar tentang perdamaian, itu bukan hal yang baru,” ujarnya saat membuka kegiatan, Kamis (23/2/2023).
Ia optimistis, anak didiknya merupakan generasi pecinta perdamaian. Cukup aneh, lanjutnya, bila siswa-siswi SMA Al-Muayyad Surakarta tidak bersemangat atau ingin hengkang dari kegiatan yang bertujuan untuk menyuburkan perdamaian.
Baca juga Kepala SMAN 1 Kartasura: Jadilah Perintis Perdamaian
Ditarik ke belakang, Suranto menjelaskan, pendiri dan perintis SMA Al-Muayyad, almarhum KH. Muhammad Dian Nafi, ialah seorang tokoh perdamaian nasional. Beliau terlibat dalam proses perdamaian antarwarga di Maluku dan Sulawesi Tengah di masa lalu. Kyai Dian, kata dia, ditunjuk menjadi Ketua Tim Rekonsiliasi ketika pecah konflik di beberapa wilayah pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Oleh sebab itu, ayo kita belajar bagaimana mengelola Indonesia ke depan. Indonesia ke depan di tangan kita. Keragaman itu harus kita manage menjadi sebuah keindahan. Di dalam keindahan itu harus ada perdamaian,” ungkapnya.
Baca juga Tidak Membalas Kezaliman dengan Ketidakadilan
Pungkasan, Suranto mendorong generasi pelajar agar memupuk ketangguhan dalam diri. Dalam hematnya, ketangguhan merupakan modal utama setiap individu untuk mengarungi kehidupan yang penuh tantangan.
“Maka, kita harus tangguh. Kalau kita tidak tangguh akan tergilas oleh kerasnya dunia,” katanya.
Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh diselenggarakan bertujuan untuk menguatkan karakter tangguh kalangan pelajar. Dalam kegiatan, para siswa menyimak kisah korban aksi teror bom dan mantan pelaku terorisme yang telah bertobat. Kisah korban dan mantan pelaku mengandung pembelajaran berharga yang penting diresapi agar perdamaian terus lestari. [MLM]
Baca juga Menciptakan Iklim Sekolah yang Damai