11/08/2023

Menjaga Sekolah dari Perilaku Nirdamai

Aliansi Indonesia Damai- AIDA bersafari mengampanyekan perdamaian kepada generasi pelajar di Kabupaten Indramayu sepekan lalu. Dalam kunjungan ke sejumlah sekolah di sana, AIDA menggelar acara “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.” Kegiatan bertujuan untuk menguatkan karakter ketangguhan pelajar dalam rangka membangun jiwa damai kalangan muda Indonesia.

Salah satu sekolah yang berkesempatan menjadi tuan rumah Diskusi Interaktif adalah SMAN 1 Kandanghaur. Sebanyak 85 siswa lintas kelas dari sekolah tersebut berpartisipasi secara aktif dari awal hingga akhir acara.

Baca juga Pribadi Tangguh Menolak Tawuran

Kepala SMAN 1 Kandanghaur, H. Rastani, dalam sambutannya mengatakan, kondisi generasi muda bangsa saat ini tidak baik-baik saja. Di satu sisi sebagian pemuda aktif bersemangat untuk berkarya dan menimba ilmu. Namun di sisi lain, sangat disayangkan masih sangat banyak anak muda yang tak hanya tidak menghasilkan atau belajar pengetahuan baru, bahkan terjerembab ke jurang kemerosotan moral.

“Kalau kondisi ini tidak diantisipasi, tidak dicegah, tidak dilakukan perbaikan, maka nanti akan semakin parah, semakin kronis, dan yang mengalami kondisi-kondisi itu adalah kalian yang muda-muda ini,” ujarnya di Indramayu, Rabu (2/8/2023).

Baca juga “Hanya Orang Tangguh yang Akan Sukses di Masa Depan”

Dari itu, Rastani mengaku tak bosan-bosan mengingatkan dalam setiap kesempatan upacara bendera bahwa seluruh warga SMAN 1 Kandanghaur adalah satu keluarga besar. Sekolah harus dijaga aspek kedamaian, kesejahteraan, ketenangan, dan keamanannya agar proses belajar-mengajar berlangsung baik. Baik siswa, guru, karyawan di sekolah harus saling menghormati, menghargai, dan menyayangi sebagai keluarga besar.

“Tidak boleh ada praktik-praktik yang nanti berdampak pada ketidakdamaian kalian berada di sini,” kata dia.

Baca juga Damai dari Juntinyuat

Selebihnya, Rastani meminta para anak didiknya untuk menggali sebanyak-banyaknya pembelajaran dari keikutsertaan mereka dalam Diskusi Interaktif. “Indonesia ini nanti pada waktunya akan diserahkan kepada kalian sebagai generasi penerus. Ketika kitanya sudah siap dengan kondisi itu, mudah-mudahan ketika kalian mengambil tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini, kondisinya akan semakin baik dan semakin baik,” ucapnya.

Selama kegiatan berlangsung para siswa menyimak penuturan kisah dua pihak, yaitu korban aksi terorisme dan mantan pelaku terorisme yang telah bertobat. Pengalaman hidup keduanya mengandung pembelajaran tentang ketangguhan yang luar biasa. Para korban adalah gambaran dari sosok pejuang penakluk tantangan yang pantang berputus asa dari segala cobaan. Mereka mampu mengubah tangis air mata menjadi semangat hidup yang penuh optimisme berkat ketangguhan dalam berjuang.

Baca juga Kepala SMKN 1 Arahan Indramayu: Perdamaian Awal Kebahagiaan

Sementara itu, para mantan pelaku terorisme disebut merupakan sosok pejuang tangguh pula lantaran mereka mampu terlepas dari belenggu pemikiran nirdamai yang pernah tertanam di otak mereka. Menemukan kesadaran untuk mentas dari kelompok kekerasan bagi mereka sangat tidak mudah. Namun, berkat kegigihan serta dorongan pertobatan dalam diri yang menguat, menggiring mereka untuk meninggalkan dunia kekerasan, bahkan kini bergerak menyuarakan perdamaian. [MLM]

Baca juga Waka Kesiswaan SMKN 1 Krangkeng: Untuk Kedamaian, Hindari 3M!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *