Suara Korban
Benih Kedamaian dari Kasih Sayang Keluarga
Aliansi Indonesia Damai – “Saya terkena bom, saya berlari ke arah tempat saya tinggal. Tapi kakak saya tidak terlihat. Apa dia masih hidup? Saya merasa bersalah karena tidak memedulikan perkataannya.” Muhammad Nurman Permana menuturkannya sembari menyeka air mata. Permana, demikian sapaan akrabnya, menceritakan kisah dukanya terkena ledakan bom di kawasan…
Read More »Menepis Amarah Membangun Damai
Aliansi Indonesia Damai- Ledakan dahsyat yang terjadi enam belas tahun silam tidak mudah dilupakan oleh Sudjarwo. 9 September 2004, dirinya tengah bertugas sebagai tenaga keamanan di kantor Kedutaan Besar Australia, kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Tubuh Jarwo, sapaan akrab Sudjarwo, terpental. Suasana pagi menjelang siang itu berubah menjadi gelap gulita. Gumpalan…
Read More »Karena Dendam Tak Boleh Diwariskan
Aliansi Indonesia Damai- Kehilangan orang tercinta secara mendadak tentu sangat menyakitkan bagi siapa pun. Demikian pun dengan Ni Luh Erniati, korban Bom Bali 2002. Erni, sapaan akrabnya, harus menjadi orang tua tunggal bagi kedua putranya lantaran suaminya meninggal dunia dalam tragedi kemanusiaan 18 tahun silam. Amarah, sedih, dendam, dan bingung…
Read More »Bangkit untuk Membangkitkan
Sembari menahan rasa sakit, Agus Kurnia Sudrajat menuliskan bait-bait puisi. Dalam puisi itulah jiwanya berikrar untuk tidak lagi menyimpan dendam kepada orang yang telah membuat hidupnya nyaris hancur. Itu dilakukannya pada hari kelima setelah menjadi korban Bom Thamrin 2016 bersama dengan adiknya. Agus dan adiknya tak pernah menduga akan menjadi…
Read More »Menyembuhkan Luka Batin Anak Korban Bom
Aliansi Indonesia Damai- Dalam salah satu kegiatan virtual AIDA pada Rabu (18/8/2020), salah seorang korban Bom Bali 2002, Ni Luh Erniati, mengisahkan perjuangan kebangkitannya. Peristiwa 18 tahun silam itu selain merenggut nyawa suaminya, juga menyisakan luka batin pada dirinya dan kedua anaknya yang masih sangat belia. Hal paling berat adalah…
Read More »Menjadi Pribadi Bermanfaat
Aliansi Indonesia Damai- Jihan Thalib tak ingin musibah bom menjadikan hidupnya menjadi terpuruk. Akibat peristiwa Bom Kampung Melayu 2017, ia mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Selain cedera fisik, mahasiswa tingkat akhir salah perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur ini juga merasakan trauma. Jihan merasa trauma itu begitu mengganggu…
Read More »Sosok Kecil Bermental Besar
Sederhana, polos, dan apa adanya. Itulah kesanku atas sosok Susi Afitriyani. Pipit sapaan akrabnya. Dari Brebes Jawa Tengah, perempuan berperawakan kecil ini merantau ke Jakarta. Niatnya mulia; bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. Sembari bekerja, ia menuntut ilmu di salah satu universitas swasta di Jakarta Timur. Aku bertemu dengannya usai peristiwa…
Read More »Jalan Panjang Pemaafan Penyintas Bom
Aliansi Indonesia Damai- Nyaris semua luka meninggalkan bekas. Demikian pun luka Nanda Olivia Daniel, korban Bom Kuningan 2004. Terlebih ia mengalami cedera fisik sekaligus “luka” psikis. Butuh waktu bertahun-tahun baginya untuk “menemukan kembali” dirinya. Akibat aksi pengeboman di depan kantor Kedubes Australia di Jakarta pada 9 September 2004 itu, ia…
Read More »Pemaafan dalam Keimanan
Aliansi Indonesia Damai- “Kasihilah sesama manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.” Pernyataan ini disampaikan oleh Albert Christiono Simatupang, penyintas Bom Kuningan 2004, dalam salah satu kegiatan kampanye perdamaian bersama AIDA beberapa waktu lampau. Akibat pengeboman di depan kantor Kedubes Australia di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, 16 tahun silam, Albert mengalami…
Read More »Perjuangan Pemulihan Psikis Korban Bom Thamrin
Aliansi Indonesia Damai- Aksi terorisme bukan hanya mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka fisik, namun juga meninggalkan trauma psikis berkepanjangan bagi korbannya. Hal itu dirasakan oleh Dwi Siti Romdhoni, korban Bom Thamrin 2016. Bukan perjalanan yang mudah baginya untuk bisa pulih hingga saat ini. “Tahun-tahun pertama, sekitar 2016-2017, saya merasakan…
Read More »