27/09/2020

Rektor UIN Surabaya Minta Mahasiswa Sebarkan Perdamaian

Aliansi Indonesia Damai– Tingkat pemahaman keagamaan yang minim disertai semangat beragama yang melampaui batas dinilai menjadi salah satu faktor seseorang terjerumus ke dalam paham dan kelompok kekerasan. Mahasiswa sebagai kaum intelektual diminta menyebarluaskan ajaran-ajaran agama yang benar yang menekankan pada tegaknya kehidupan yang damai dan menghindari kekerasan.

“Fondasi keagamaan yang minim, terpesona dengan ayat-ayat maut, halusinasi oleh ideologi, bisa mengantarkan individu untuk bergabung dengan kelompok kekerasan,” kata Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Masdar Hilmy saat menjadi keynote speaker dalam diskusi dan bedah buku “La Tay’as: Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya” yang digelar AIDA, Selasa, (22/9).

Baca juga Imam Prasodjo: Gerakan Perdamaian Harus Dikuatkan

Menurut Masdar, aksi-aksi terorisme sangat berdampak buruk bagi kehidupan korbannya, seperti luka fisik, psikis, bahkan secara materil. Tak hanya itu, korban juga bisa berasal dari latar belakang apa pun, termasuk mahasiswa itu sendiri. Karena itu ia meminta mahasiswa untuk menyuarakan perdamaian agar kekerasan-kekerasan terorisme tak terulang kembali.

“Kita bisa menyadarkan lingkungan kita, keluarga kita agar mereka tidak melakukan aksi-aksi keji atas nama apa pun,” ungkap Masdar di hadapan seratus lebih mahasiswa UIN Surabaya yang hadir dalam acara virtual itu. Ia melanjutkan, pemuda, termasuk mahasiswa menjadi salah satu target ideologi kekerasan. Pasalnya, mahasiswa dianggap masih labil, memiliki psikologis yang belum mapan, dan belum menemukan jati diri yang sesungguhnya.

Baca juga Rektor UIN Surabaya: Kekerasan Selalu Melahirkan Korban

Masdar juga menambahkan, setelah ideologi kekerasan berhasil masuk ke dalam target kelompoknya, maka doktrin berikutnya adalah mengajak aksi-aksi kekerasan dengan menjanjikan imbalan surgawi lewat ayat-ayat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ia mengingatkan mahasiswa untuk terus memantau apa yang sedang berkembang di lingkungan sekitar, terutama di lingkungan kampus masing-masing. Selain itu, Masdar berharap mahasiswa dapat menjadi agen masyarakat yang mampu menyebarluaskan ajaran agama yang damai dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

“Kita harus terbuka, harus menghargai orang lain, mengadopsi demokrasi, dan lain sebagainya. Ini tidak kita jumpai dalam al-Quran, tapi semangatnya secara implisit itu ada dalam al-Quran,” pungkas Masdar. [NOV]

Baca juga Menghindari Paham Ekstremisme di Media Sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *