26/09/2020

Imam Prasodjo: Gerakan Perdamaian Harus Dikuatkan

Aliansi Indonesia Damai- Para alim ulama pendiri bangsa dinilai telah mewariskan pembangunan perdamaian yang begitu besar untuk Indonesia. Gerakan perdamaian diharapkan terus dikuatkan di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

Hal itu disampaikan Sosiolog Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo, saat memberikan pengantar dalam acara “Halaqah Alim Ulama: Menguatkan Ukhuwah Melalui Pendekatan Ibroh” yang digelar AIDA bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah dan Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (24/9).

Baca juga Motivasi Kebangkitan dari Korban Bom

Hadir sejumlah narasumber, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, mantan pelaku terorisme Ali Fauzi Manzi, penyintas Bom Bali 2002 Hayati Eka Laksmi, Program Doktor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Zuly Qodir, dan Ketua Yayasan AIDA Hasibullah Satrawi.

Menurut Imam, gerakan perdamaian sejatinya telah dicontohkan oleh para alim ulama, selanjutnya adalah tugas generasi penerus bangsa untuk melanjutkannya. “Gerakan perdamaian yang selama ini sudah dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan, para ulama, dan kita menjadi bagian dari pewaris, harus diaktifkan lagi secara lebih kuat,” ujarnya.

Baca juga Korban Masa Lalu Diimbau Ajukan Kompensasi

Ia melanjutkan, berbagai konflik yang masih cukup sering terjadi di Indonesia, salah satu akar persoalannya adalah adanya ketidakadilan. “Konflik-konflik yang seringkali tidak terlihat dan memakan begitu banyak korban, itu justru karena adanya dan merebaknya ketidakadilan yang seringkali mengorbankan orang tanpa bisa dilihat secara kasat mata,” katanya.

Kendati demikian, berbagai ketidakadilan yang ada tidak bisa diselesaikan dengan ketidakadilan serupa. Namun akar penyelesaian konflik adalah dengan perjuangan terus-menerus menegakkan keadilan di berbagai sektor. “Perlawanan yang paling dahsyat terhadap upaya-upaya penindasan yang menimbulkan konflik, adalah dengan keadilan,” ungkap Imam dihadapan lebih seratus tokoh agama yang hadir secara virtual itu.

Baca juga Beban Ganda Korban Terorisme

Ia berharap para alim ulama dapat memperkuat gerakan perdamaian di Indonesia. Terlebih, di tengah keragaman masyarakat Indonesia yang begitu besar, potensi terjadinya konflik pun akan selalu ada. “Karena itu, gerakan-gerakan perdamaian harus dilanjutkan, harus lintas sektoral, lintas suku dan komunitas. Apalagi bangsa kita adalah bangsa yang sangat beragam, etnik, suku, agama, kelas dan bahkan keragaman bangsa-bangsa,” tuturnya.

Ia menambahkan, perjuangan menegakkan keadilan selaras dengan spirit dan nilai-nilai ajaran Islam yang menekankan umatnya untuk dapat memberikan rahmat bagi semesta, tanpa pandang bulu dan latar belakang seseorang. “Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin harus dibuktikan lebih jauh manfaatnya dan memberikan rahmat kepada bangsa Indonesia, siapapun mereka,” pungkasnya.[AH]

Baca juga 16 Tahun Bom Kuningan: Harapan Damai Penyintas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *