27/02/2021

Generasi Muda Duta Perdamaian

Aliansi Indonesia Damai- Generasi muda sebagai harapan bangsa memiliki peran besar di masa depan dalam merawat perdamaian demi mewujudkan negara yang paripurna.

Deputi Direktur AIDA, Laode Arham, menegaskan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang digelar AIDA di SMAN 4 Malang, Jawa Timur, Rabu (24/02/2021).

Baca juga Generasi Muda Cinta Damai

Laode mengungkapkan, masyarakat Indonesia harus bisa mengambil pembelajaran dari pelbagai konflik berkepanjangan di belahan dunia. Negara-negara yang terus-menerus dilanda konflik kesulitan untuk menyejahterakan dan menjamin keamanan warganya. Karenanya kita harus berikhtiar agar hal itu tidak terjadi di negeri kita.

Dalam kegiatan ini, salah satu narasumber yang dihadirkan adalah Iswanto, mantan pelaku ekstremisme kekerasan. Laode berharap para peserta belajar untuk mewaspadai berbagai macam hasutan dan propaganda yang bisa merusak nilai-nilai perdamaian di masyarakat.

Baca juga Pelajaran Damai dari Mantan Ekstremis

Iswanto menuturkan, dirinya pernah belajar dari beberapa guru yang mengajarkan tentang kewajiban melakukan amar ma’ruf nahi munkar, termasuk dengan cara kekerasan. Selain itu doktrin lain yang sangat berkesan adalah jihad dalam arti perang (qital). Pada usia 19 tahun, Iswanto berbaiat dengan Jamaah Islamiyah (JI). Oleh gurunya, ia sempat dipromosikan untuk melanjutkan pendidikan di Pakistan. Namun impian tersebut gagal.

Baca juga Inspirasi Damai Siswa SMAN 3 Malang

Saat masih dilanda perasaan kecewa, konflik Ambon dan Poso meletus. Ia  lantas bergabung dengan Kompak (Komite Penanggulangan Krisis) untuk mengobati kekecewaannya, sekaligus dapat menyalurkan hasrat jihadnya yang menggebu-gebu di medan konflik. “Konflik itu bernuansa agama. Itulah yang mendorong saya untuk terlibat lebih dalam,” ujarnya.

Iswanto kini telah sepenuhnya meninggalkan kelompok ekstrem dan memilih jalan perdamaian. Selain membuka toko sandal, ia juga mengajar di beberapa sekolah swasta di Lamongan, Jawa Timur. [FS]

Baca juga Dialog Siswa SMAN 1 Malang dengan Penyintas Bom Thamrin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *