Dialog Ulama Sulsel dengan Penyintas Bom Thamrin
Aliansi Indonesia Damai- “Terus terang saya miris sekali mendengar penjelasan dari Mbak Andin. Saya melihat dan mengikuti peristiwa Bom Thamrin. Waktu itu saya masih kuliah ya. Namun baru merasakan dalamnya sakit yang dirasakan korban itu baru hari ini, ketika mendengar Mbak Andin bercerita.”
Pernyataan ini diungkapkan salah seorang peserta Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama yang diselenggarakan oleh AIDA secara virtual, 24-26 Agustus 2021. Ia merespons kisah Andi Dina Noviana, akrab disapa Andin, korban Bom Thamrin 2016 yang dihadirkan sebagai salah satu narasumber. Kegiatan diikuti puluhan tokoh agama dari wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sekitarnya.
Baca juga Jubir Wapres Mendorong Berdakwah dengan Ibroh
Musibah itu menimpa Andin saat membereskan pekerjaan sambil menikmati sarapan di salah satu restoran kawasan MH Thamrin Jakarta Pusat. Perempuan berdarah Bone, Sulsel, ini mengira sumber ledakan adalah tabung gas. Namun tak berapa lama ia menyadari bahwa dirinya tengah berada dalam situasi serius yang mengancam nyawa. Spontan ia menjauhi restoran tersebut.
Ia menderita banyak luka yang mengharuskannya menjalani sejumlah operasi. Bahkan setelah cedera fisiknya sembuh, secara psikis ia masih mengalami trauma yang mendalam hingga harus mengonsumsi obat penenang secara rutin selama kurang lebih delapan bulan lamanya. Dari sekian terapi yang dilakukannya, ia berkesimpulan bahwa obat yang paling ampuh adalah keikhlasan.
Baca juga Penyintas Bom Ajak Ulama Sulsel Bangun Perdamaian
“Alhamdulillah sekarang saya sudah sehat, sudah berkegiatan lagi, sudah mencoba lebih kuat lagi walaupun penyembuhan trauma masih terus berjalan sampai sekarang,” ucap Andin.
Salah seorang peserta mengaku takjub dengan perjuangan Andin melewati penderitaan itu. Ia mampu bangkit dan kemudian berkenan berbagi kisah kepada banyak orang. “Kisah Mbak Andin sangat luar biasa. Para teroris ini bahkan muslim pun dia serang. Ya karena pemahaman agama yang sempit. Alhamdulillah AIDA memberikan kesempatan kami untuk mendengarkan kisah korban yang mengalami langsung,” ujarnya.
Sementara itu peserta yang lain menyampaikan dukungan dan motivasi kepada Andin. “Semoga tetap semangat menjalani hidup. Dan yakin bahwa peristiwa yang kita alami pada hari itu akan menjadi pembebas dosa-dosa kita di akhirat kelak,” ujarnya. [SWD]