18/12/2021

Ketua MUI Sulbar: Jadilah Dai Ramah

Aliansi Indonesia Damai- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat, KH. M. Napis, mengapresiasi penyelenggaraan Diskusi dan Bedah Buku La Tay’as; Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya secara daring, pertengahan November lalu. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama AIDA dengan MUI Sulbar. Napis berharap kegiatan ini bernilai ibadah di mata Allah Swt.

Dalam sambutannya, Napis menilai buku La Tay’as karangan Hasibullah Satrawi sebagai buku yang berharga dalam menciptakan keselamatan dunia, tidak hanya Indonesia. “Ada beberapa bagian yang menarik. Satu, bicara soal alasan mantan pelaku terjerumus ke pemahaman ekstrem, kedua bicara soal nasib korban, dan ketiga rekonsiliasi,” tuturnya.

Baca juga Mencegah Ekstremisme dengan Literasi

Dalam kesempatan itu, Napis menceritakan perjumpaannya dengan Syekh Taufiqurrahman Al Buthi, putra dari Syekh Said Ramadhan Al Buthi, yang menjadi korban ledakan bom di Suriah. Ia mengingat betapa sakitnya perasaan Syekh Taufiqurrahman mengetahui ayahnya meninggal akibat serangan teroris. Padahal ayahnya saat itu sedang memberikan ceramah di dalam masjid.

Dari pertemuan itu, Napis menyadari bahwa terorisme adalah aksi yang berbahaya bagi kemanusiaan. Korbannya perlu diberikan penguatan secara mental. Sementara pelakunya harus didorong kesadarannya untuk bertobat.

Baca juga Dialog Tokoh Agama Sulbar dengan Ahli Jaringan Terorisme

“Alhamdulillah, saya dengar sudah banyak teroris yang sudah bertobat di berbagai tempat. Oleh karena itulah saya mengapresiasi AIDA yang telah fokus pada perdamaian di Indonesia,” ucapnya.

Dalam hematnya, ulama sebagai pengayom umat harus menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan kepada umat agar tercipta suasana damai.

“MUI itu punya tugas penting sebagai pengayom umat. Jangan sampai menciptakan perpecahan. Dai-dai itu harus ramah! Jangan marah-marah! Banyak sekali kita melihat sekarang dai-dai yang selalu marah. Yang marah itu tidak akan berberkat,” pesannya memungkasi. [FAH]

Baca juga Menangkal Ektremisasi di Medsos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *