03/02/2022

Pesan Ketangguhan Pelajar Bandar Lampung (Bag. 2)

Aliansi Indonesia Damai- Akhir Januari 2022, AIDA melanjutkan safari perdamaian virtual di beberapa sekolah di Bandar Lampung. Kegiatan bertajuk “Dialog Interaktif Virtual: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” diselenggarakan di SMAN 16 Bandar Lampung dan SMAN 5 Bandar Lampung.

Tim Perdamaian yang terdiri dari unsur mantan pelaku terorisme dan penyintas terorisme dihadirkan sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. Mereka berbagi cerita dan pengalaman hidup kepada 50-an siswa di setiap sekolah. Melalui kisah itu, AIDA berharap generasi muda mengambil pembelajaran (ibroh) sebagai bekal ketangguhan menghadapi tantangan zaman.

Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Bandar Lampung (Bag. 1)

Para peserta tampak serius menyimak kegiatan tersebut melalui aplikasi Zoom. Banyak peserta menyampaikan pertanyaan dan pernyataan lewat fitur chat. Sebagian di antaranya membagikan pelajaran tentang nilai-nilai ketangguhan yang diperoleh dari kegiatan ini.

Siswi peserta kegiatan di SMAN 16 Bandar Lampung, Senin (24/01/2022), mengungkapkan, dirinya mengambil pembelajaran dari kisah penyintas terorisme terutama keikhlasannya menerima musibah. “Harus mengikhlaskan atas musibah yang telah terjadi, selalu memaafkan apa yang telah terjadi, dan tetap semangat untuk terus maju ke depannya” ujar siswi kelas XII IPS 3 itu.

Baca juga Membangun Perdamaian bersama Generasi Muda

Peserta lain mengamini pendapatnya. Menurut siswa kelas XI MIPA, kisah penyintas sarat akan nilai pemaafan, terutama tidak membenci dan tidak mendendam. “Kita tidak boleh membenci dan menaruh dendam terhadap siapa pun karena alasan apa pun. Dendam bukanlah hal yang baik, karena yang terbaik adalah belajar memaafkan kesalahan orang lain,” ujarnya.

Pada kegiatan di SMAN 5 Bandar Lampung, Kamis (27/01/2022), seorang siswa berpendapat tentang pentingnya memaafkan. “Kita harus tetap maafin ya. Kalau buat orang jahat walaupun dia berlebihan, kalau dia mau berubah pasti dia bakalan tetap berubah,” ujarnya.

Baca juga Dialog Mantan Napiter dengan Siswa SMAN 5 Bandar Lampung

Peserta lainnya mengambil pembelajaran dari kisah mantan pelaku terorisme. Ia menekankan pentingnya kepedulian dan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. “Lebih berhati-hati oleh orang sekitar kita. Lebih memantau sekeliling kita, dan berjaga-jaga aja, tapi jangan sampai menimbulkan suuzan,” tutur siswi kelas XI tersebut. [MSH]

Baca juga Membentuk Generasi Damai melalui Pendidikan Karakter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *