Memupuk Karakter Damai
Aliansi Indonesia Damai – Nilai-nilai perdamaian harus senantiasa diingat dan diterapkan meskipun dalam hal-hal kecil keseharian. Terlebih di era media sosial (medsos) seperti sekarang. Kapan pun orang bisa mengakses pelbagai narasi, baik positif maupun negatif, termasuk yang mendorong kepada aksi-aksi kekerasan.
Pesan tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif AIDA, Riri Khariroh, ketika memberikan sambutan dalam “Dialog Interaktif Virtual: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” pada Kamis (27/1/2021). Acara diikuti oleh 50 siswa-siswi dari SMAN 5 Bandar Lampung.
Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Bandar Lampung (Bag. 1)
Riri menuturkan, kegiatan ini memiliki visi dan tujuan besar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai. Dalam hematnya, korban dan mantan pelaku terorisme yang didatangkan sebagai narasumber memiliki peran penting untuk memberikan teladan sikap tangguh untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.
Selain itu, kegiatan juga bertujuan untuk membangun karakter tangguh bagi generasi muda, salah satunya karakter cinta damai dan antikekerasan. Ia mencontohkan beberapa negara di luar yang mengalami situasi perang dan konflik yang berkepanjangan, di mana anak-anak rentan menjadi korban.
Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Bandar Lampung (Bag. 2)
“Ini menjadi penting bagi anak sekolah yang menjadi calon pemimpin masa depan. Karena tanpa karakter yang kuat akan sulit untuk mencapai cita-cita terwujudnya perdamaian di Indonesia,” ujarnya.
Riri mengakhiri sambutannya dengan mengajak siswa-siswi untuk terus memupuk nilai perdamaian, salah satunya dalam menyelesaikan permasalahan pribadi dengan teman. “Jadi ketika ada masalah itu diselesaikan dengan cara-cara yang lebih positif, tidak langsung menggunakan kekerasan. Akan ada banyak dampak negatif jika kita tidak menjaga perdamaian,” ucapnya.
Baca juga Membangun Perdamaian bersama Generasi Muda
Kegiatan disambut positif oleh pihak sekolah yang diwakili oleh Pembina OSIS, Yohanes Edi. Ia bersyukur bahwa siswa-siswi SMAN 5 Bandar Lampung terpilih dan berkesempatan untuk bertemu dan mendengarkan langsung kisah dari mantan pelaku dan korban terorisme. Ia juga berharap acara ini dapat disebarluaskan ke seluruh Bandar Lampung.
“Jadilah diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain. Pengalaman orang lain mungkin buruk. Yang baik kita ambil. Dan yang tidak baik, kita lihat untuk menjadi lebih baik dari orang tersebut,” katanya memungkasi. [WTR]
Baca juga Dialog Mantan Napiter dengan Siswa SMAN 5 Bandar Lampung