10/06/2022

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Aliansi Indonesia Damai- Kepala MAN 1 Kota Bima, H. Nazaruddin, mengapresiasi kegiatan Diskusi Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang dilaksanakan AIDA di sekolahnya, pada akhir Mei 2022 lalu. Menurut dia, kegiatan itu sesuai dengan misi pendidikan nasional.

“Kegiatan AIDA ini sesuai dengan pembukaan UUD RI 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Nazaruddin saat membuka kegiatan yang  diikuti oleh 75 orang anak didiknya. Menurut dia, kegiatan ini sangat penting bagi para pelajar karena nantinya akan berkaitan dengan pola hidup mereka.

Baca juga Ketangguhan Butuh Intelektualitas

“Misalnya apabila kita tertimpa musibah, kita bisa keluar dari musibah tersebut. Dan juga bisa bangkit dari keterpurukan, supaya bisa mendapatkan kebahagiaan hidup. Artinya dalam kegiatan ini tidak ada yang saling menjatuhkan, tidak ada yang saling menyalahkan, serta saling memaafkan merupakan perbuatan yang dicintai oleh Allah SWT,” ucapnya.

Ia berharap pelajaran dari kegiatan ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari hari, bermasyarakat dan bernegara. “Dilihat dari namanya Aliansi Indonesia Damai berarti menginginkan perdamaian, tidak ada lagi perselisihan, perpecahan, dan perbedaan di antara kita. Maka dari itu penting bagi generasi muda seperti kalian, demi kemajuan bangsa dan negara,” katanya.

Baca juga Belajar Tak Terbatas Dinding Kelas

Sementara Ketua AIDA, Hasibullah Satrawi, menjelaskan, pihaknya ingin menyebarkan nilai-nilai luhur kepada remaja melalui kegiatan ini, yaitu ketangguhan hidup melalui kisah korban terorisme dan mantan pelaku kekerasan.

Dalam hematnya, korban terorisme adalah pihak yang pernah mengalami keterpurukan, namun mereka bisa bangkit dan tidak menyerah. Sementara dari mantan pelaku terorisme, kita bisa belajar bahwa manusia pernah berbuat salah, namun manusia yang tangguh adalah yang mengakui kesalahan tersebut dan memperbaikinya.

Baca juga Menjadi Tangguh di Era Disinformasi

Para peserta mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Salah satu siswi mengungkapkan bahwa pikirannya menjadi lebih terbuka. “Sedikit demi sedikit sifat saya berubah, mampu terbuka dari kesalahan kesalahan orang lain,” tuturnya.

Peserta lain menyatakan, banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan AIDA. “Terutama dari korban ialah saya belajar memaafkan daripada menyimpan rasa dendam, karena dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Terkadang ketika orang melakukan kekerasan kepada kita, tidak selamanya kita membalas mereka dengan kekerasan juga,” katanya tegas. [FKR]

Baca juga Memupuk Karakter Damai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *