Membangun Budaya Berharap
Aliansi Indonesia Damai- “Saya ingin mengajak kita semua bagaimana membangun culture of hope di tengah perubahan. Budaya berharap, optimis menatap ke depan.”
Seruan tersebut disampaikan oleh Imam Prasodjo, Sosiolog Universitas Indonesia, dalam kegiatan Halaqah Alim Ulama: Menguatkan Ukhuwah Melalui Pendekatan Ibroh, yang diselenggarakan AIDA bersama dengan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) di Samarinda, awal Maret 2023.
Baca juga Risalah Islam dan Kehidupan yang Baik
Imam menjelaskan, permasalahan manusia hari ini sudah sangat kompleks. Peristiwa, aktivitas, dan peran manusia bertumpuk-tumpuk sehingga memicu banyak sekali keruwetan dalam hidup. Baginya kompleksitas tersebut harus dihadapi secara cermat, cerdas, dan sikap optimistis. Ia lantas menyitir terjemahan Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 190, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
Imam lantas mencontohkan kompleksitas dalam peradaban informasi, salah satunya produk berupa telepon seluler. “Terkadang menjadi ironi dalam kehidupan, di mana membuat seseorang yang dekat menjadi jauh dan sebaliknya. Termasuk arus informasi yang datang begitu cepat baik yang hoax ataupun informasi yang benar,” ujarnya.
Baca juga Tragedi Terorisme Luka Bangsa Indonesia
Peradaban informasi tersebut juga meniscayakan sumber energi alam yang besar. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan bisa berdampak buruk pada bumi seperti global warming, kerusakan lingkungan, dan semacamnya yang pada akhirnya akan mengganggu kehidupan manusia.
Salah satu dampak negatif dari eksploitasi dan perebutan sumber daya alam adalah peperangan. “Peperangan tentu menimbulkan bencana kemanusiaan, terorisme, banyak pengungsian di mana-mana,” ucapnya.
Baca juga Moderasi Beragama Tangkal Ekstremisme
Dari kompleksitas persoalan kehidupan itu, Imam lantas mengajak semua peserta untuk merenung dan berpikir sesuai dengan pesan Al-Quran di atas. Oleh karenanya, Imam berpesan agar masyarakat Indonesia harus meninggalkan culture of fear yaitu kondisi atau budaya ketakutan yang membuat orang tidak bisa maju dan culture humalitation yaitu budaya yang selalu merasa tertindas menuju culture of hope yaitu harapan untuk bisa menjadi negara yang maju.
Terkait dengan kegiatan ini, Imam mengatakan bahwa kedamaian sangat penting dan harus diperjuangankan karena ia tidak diberikan. Kehadiran korban dan mantan pelaku terorisme sangat penting untuk diambil pelajaran agar tidak ada lagi kekerasan seperti yang mereka alami. Dalam kegiatan tersebut, AIDA menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Iswanto Kasman, korban Bom Kuningan 2004, dan Kurnia Widodo, mantan pelaku terorisme. [FKR]