Kampanye Perdamaian Di SMA Asshomadiyah Bangkalan
Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar kampanye perdamaian di SMA Asshomadiyah Bangkalan, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Acara dikemas dalam kegiatan bertajuk Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh. Tak kurang dari 85 siswa-siswi sekolah tersebut aktif berpartisipasi dalam kegiatan. Mereka menggali pembelajaran tentang semangat ketangguhan dan perdamaian.
Perwakilan dari AIDA, Akhwani Subhi, menjelaskan maksud diselenggarakannya kegiatan ini. Generasi muda masa kini, katanya, menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat proses tumbuh kembang. Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda agar senantiasa menjadi pribadi yang tangguh, supaya tidak tertinggal dan mampu berkompetisi.
Baca juga Gotong Royong untuk Perdamaian
Akhwani pun menguraikan makna tangguh kepada para peserta Diskusi Interaktif. Baginya, tangguh tidak selalu bermakna kuat secara fisik, tapi juga dari sisi mental dan karakter. “Ketika misalkan kita mengalami keterpurukan, menghadapi masalah, maka kita jangan menyerah. Kita harus bangkit dari keterpurukan itu dan berusaha melewati masalah yang kita hadapi,” ujarnya berpesan.
Tangguh, lanjutnya, juga berarti bisa menjaga diri sendiri dari pengaruh buruk. Akhwani mencontohkan maraknya ajakan-ajakan untuk melakukan kekerasan, di tengah derasnya arus informasi seperti yang terjadi di media sosial. Menurutnya, orang-orang yang bisa menjaga dirinya dari ajakan kekerasan layak disebut sebagai pribadi tangguh.
Baca juga Siswa SMA Ulul Albab Surabaya: Terorisme Melampaui Batas
Siswa-siswi SMA Asshomadiyah tampak meresapi makna tangguh yang digelorakan dalam Diskusi Interaktif. Salah seorang peserta mengaku kondisi batinnya terasa campur aduk setelah menyaksikan penuturan kisah hidup korban dan mantan pelaku terorisme. Ia mengaku selama ini hanya mengetahui informasi adanya aksi terorisme dari televisi atau gawai di tangannya. Tatkala menyimak langsung penuturan orang-orang yang selamat dari peristiwa ledakan bom serta mantan pelaku terorisme yang telah bertobat, perasaannya jadi semakin terenyuh.
“Pembelajaran ini menambah wawasan saya dalam ruang lingkup terorisme dan perdamaian. Saya menyadari kalau tangguh itu harus dimulai dari diri saya sendiri. Saya jadi termotivasi untuk menjadi duta damai untuk mendamaikan Indonesia,” katanya.
Perwakilan guru SMA Asshomadiyah, Gibran, menyambut baik inisiasi AIDA menggelar kampanye perdamaian di sekolah tersebut. “Saya berharap siswa-siswiku semua bisa menyerap pembelajaran dari kegiatan ini dengan baik. Mudah-mudahan kalian semua memiliki karakter. Keluar dari kegiatan ini, punya karakter yang bagus, yang bermanfaat bagi agama, negara, nusa dan bangsa,” kata dia. [FAH]