10/11/2023

Dialog Santri dengan Tokoh Agama di Samarinda

Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar safari kampanye perdamaian di kalangan santri di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Kampanye perdamaian dikemas dalam acara Pengajian bertemakan “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme.”

Tiga pondok pesantren (PP) di Kota Tepian Mahakam ketempatan menjadi tuan rumah Pengajian, yaitu PP Al-Husna Loa Janan, PP Rahmatullah/Hidayatullah Lempake, dan PP Istiqamah Muhammadiyah Batu Besaung.

Baca juga Wakil Ketua MUI Kukar: Tokoh Masyarakat Wajib Menjaga Perdamaian

Secara keseluruhan lebih dari 200 orang dari kalangan santri dan pengajar di tiga pesantren tersebut mengikuti Pengajian dengan saksama. Sementara itu, yang bertindak sebagai narasumber ialah para kiai atau ustaz alumni Pelatihan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama yang telah diselenggarakan oleh AIDA sebelumnya.

Pada kesempatan Pengajian di PP Al-Husna, pengasuh di pesantren tersebut, KH. M. Anshari, mengingatkan para santri untuk menjaga kedamaian Indonesia setelah menyimak kisah korban dan mantan pelaku terorisme yang ditampilkan dalam kegiatan.

Baca juga Menggemakan Semangat Perdamaian di Pesantren

Dalam Pengajian di PP Rahmatullah, salah satu pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hidayatullah Kalimantan Timur, Ust. M. Yarif Yahya, menekankan kepada jamaah agar memahami dengan betul konsep rahmatan lilalamin. Bahwa Nabi dan risalah yang dibawanya diturunkan sebagai rahmat bagi sekalian alam. Pemahaman terhadap konsep rahmatan lilalamin, kata dia, akan mencegah setiap orang terpapar ideologi kekerasan.

Pesan yang kurang lebih sama disampaikan oleh Ust. Nur Wahid dan Ust. Mujenih, pengurus Persyarikatan Muhammadiyah di Kota Samarinda, dalam acara Pengajian di PP Istiqamah Muhammadiyah. Nur Wahid menekankan agar para santri kader Muhammadiyah menguatkan budaya berpikir kritis dalam menyikapi berbagai isu. Dengan demikian, kader Muhammadiyah tidak akan terjerat propaganda terorisme seperti yang dialami oleh para mantan pelaku.

Baca juga Semangat Perdamaian dalam Lirik Selawat

Berikut ini sejumlah cuplikan tanya jawab antara peserta dan narasumber yang berlangsung dalam Pengajian “Menyerap ‘Ibroh Kehidupan Korban dan Mantan Pelaku Terorisme.”

Wildan Ali, santri Kelas XI di PP Istiqamah Muhammadiyah, mengungkapkan, usai menyimak pengalaman hidup sebagian korban dan mantan pelaku terorisme, dia mengaku khawatir apabila di masa depan terjadi lagi aksi teror bom yang merusak kedamaian. Ia menanyakan tentang bagaimana cara anak muda seperti dirinya menghindari pengaruh paham terorisme?

Baca juga Tiga Faktor Penghambat Perdamaian

Merespons hal itu, Nur Wahid menjelaskan bahwa narasi kisah korban bom serta testimoni mantan pelaku yang telah bertobat bisa menjadi informasi alternatif untuk menangkal doktrin kekerasan yang disampaikan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Cara menghindarinya, Anda harus menjadi makhluk yang akademis. Supaya ketika Anda bertemu dengan ustaz-ustaz yang mem-brain wash Anda tentang akidah menurut paham mereka, maka otak kritis Anda yang sudah diisi data dan informasi yang benar sanggup untuk melawan,” ujarnya.

Baca juga Mendorong Santri Melestarikan Perdamaian

Sementara itu, dalam kesempatan Pengajian di PP Al-Husna, seorang santri tingkat ‘aliyah, menanyakan seperti apa bijaknya berdakwah di masyarakat. Menanggapi pertanyaan tersebut, Anshari menegaskan bahwa menjalankan amar makruf dan nahi mungkar wajib ditempuh dengan perilaku yang baik. Bahwa ada aksi segelintir kelompok yang berdakwah dengan mengedepankan kekerasan, dia keras menentangnya. “Hal seperti itu tidak dibenarkan agama,” katanya.

Anshari juga mengajak para santri untuk meresapi dengan penuh kesadaran apa yang telah dialami oleh korban aksi teror bom dan mantan pelaku terorisme yang telah bertobat. Pengalaman mereka sangat bermakna untuk menyadarkan semua pihak akan pentingnya melestarikan perdamaian. [MLM]

Baca juga Menumbuhkembangkan Budaya Damai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *