OH…TUHAN
Oleh Syamsi Fahrul
Tulisan ini pernah dimuat Newsletter Suara Perdamaian Edisi XXXVII Juli 2023
Pagi mulai menjelang
Tak satu pun firasat yang datang
Seketika dentuman terngiang-ngiang
Ragaku terhempas terpelentang
Luka menganga darah mengalir
Jiwa terasa kaku tak mampu berfikir
Baca juga Korban Bom: Saya dan Anak-anak Telah Memaafkan Pelaku
Oh… Tuhan
Inikah ukiran takdir
Sampai sinikah kisahku berakhir
Waktu berputar terasa hambar
Jiwa terasuki dendam menggelegar
Oh… Tuhan
Baca juga Ketangguhan Mental Modal Kebangkitan
Bukankah Kau ciptakan insan
Bukan tuk saling memusnahkan
Atau hanya ulah segelintir insan
Yang tersesat oleh sebuah ajaran
Masa demi masa berganti
Rasa sakit pun perlahan memudar
Takdir indah di depan menanti
Buah dari menahan rasa sabar
*Tulisan di atas adalah sebuah karya otentik dari Syamsi Fahrul, penyintas aksi teror bom di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada 9 September 2004. Saat kejadian pemuda asli Betawi itu sedang bekerja menjaga keamanan sebuah gedung perkantoran. Ledakan bom menyebabkan luka di bagian perutnya. Operasi medis mengharuskannya untuk merelakan ususnya dipotong 10 cm. Tak berhenti di situ, beberapa waktu pascaoperasi ternyata lukanya belum membaik, sehingga Syamsi harus menjalani operasi lanjutan dan lagi-lagi merelakan ususnya kembali dipotong 10 cm untuk kedua kalinya.
Puisi Syamsi menyiratkan pesan kepada rekan-rekannya sesama penyintas aksi teror bom untuk pantang berputus asa ketika dihadapkan pada tantangan kehidupan.