Berbagi Kisah Inspiratif di SMAN 3 Serang

Aliansi Indonesia Damai- Kisah-kisah inspiratif acapkali dapat memunculkan motivasi positif bagi generasi remaja. Salah satunya adalah cerita pertobatan mantan pelaku ekstremisme kekerasan dan ketangguhan korban terorisme. Kisah mereka dapat menjadi inspirasi bagi generasi remaja untuk lebih peduli dan terlibat dalam menjaga perdamaian.

Dalam kegiatan kampanye perdamaian yang digelar AIDA di SMAN 3 Kota Serang, beberapa waktu silam, AIDA menghadirkan Kurnia Widodo, mantan narapidana terorisme, dan Josuwa Ramos, korban Bom Kuningan 2004. Mereka berbagi kisah-kisah inspiratif tentang ketangguhan menjalani kehidupan.

Baca juga Pesan Damai Guru Tasikmalaya

Kurnia setelah berkecimpung sangat lama dalam belantara ekstremisme kekerasan hingga akhirnya harus menjalani hukuman penjara, mengatakan bahwa masa lalunya adalah kesalahan yang tak boleh ditiru oleh generasi remaja. Ia kini telah bertobat sepenuhnya dari kelompok ekstremisme dan meminta maaf kepada para korban bom, meski dia sendiri tidak sampai terlibat dalam aksi-aksi pengeboman.

Dia mengingatkan agar remaja tidak terjebak dalam pertemanan yang menjerumuskan. Ia sendiri masuk dalam kelompok ekstremis lantaran diajak oleh seorang temannya. “Berhati-hati dalam pertemanan. Seperti kata hadis Nabi, berteman dengan orang yang menjual minyak wangi, maka kita akan menjadi wangi,” ujarnya.

Baca juga Membekali Pelajar Malang dengan Semangat Damai

Sedangkan Josuwa Ramos berbagi kisahnya saat mengalami musibah pengeboman di depan kantor Kedubes Australia, di mana dia bekerja sebagai petugas keamanan. Akibat kejadian tersebut, Josuwa mengalami cedera cukup parah, bahkan hingga kini ada serpihan metal yang masih bersarang di kakinya.

Ia memang sempat marah terhadap pelaku pengeboman, namun lantas belajar dari kisah hidup Nabi Muhammad Saw yang memaafkan orang-orang kafir yang telah menyakitinya. Sebagai umat Nabi, maka Josuwa berupaya mengikutinya dengan memaafkan para pelaku.

Baca juga Pesan Perdamaian Pelajar Tasikmalaya

Beberapa peserta mengaku terkesan dengan kisah yang disampaikan oleh kedua narasumber. Salah seorang siswa berkomitmen untuk menjaga pergaulannya agar terhindar dari paham terorisme. “Mari menjaga pergaulan, jika kita bergaul dan berteman dengan orang yang positif, maka energi positif akan didapatkan juga. Dan jangan lupa memperbaiki kesalahan,” katanya.

Sementara siswa lain mengaku banyak mengambil pembelajaran dari kisah korban dan menjadikannya sebagai suri teladan.

Wakil Kepada SMAN 3 Serang, Saufi Muchtadin, mengapresiasi kegiatan bertajuk ‘Dialog Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh’ itu. Dia berharap kisah-kisah inspiratif yang disampaikan narasumber benar-benar dapat menjadi pembelajaran bagi siswanya. “Kisah-kisah inspiratif ini nantinya dapat menjadikan siswa di sini tampil menjadi suri teladan, agamis, dan berakhlak mulia,” jelasnya. [FS]

Baca juga Berdamai dengan Masa Lalu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *