14/03/2022

Suara Damai Generasi Tangguh Indramayu

Aliansi Indonesia Damai- Pandemi bukan alasan untuk berhenti menyuarakan perdamaian bagi generasi muda di Indonesia. Di era kebiasaan baru, kampanye perdamaian kembali digelar AIDA secara tatap muka di sejumlah sekolah di Indramayu, Jawa Barat. Meski kegiatan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, siswa-siswi tampak antusias belajar bersama dan berkomitmen menyuarakan perdamaian bagi masyarakat luas.

Pagi itu, Senin (14/2/2022), Aula SMK PGRI Jatibarang, Indramayu, dipenuhi puluhan siswa-siswi dari berbagai jurusan. Hari itu berlangsung acara “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang difasilitasi Deputi Direktur AIDA, Laode Arham.

Baca juga Belajar Tak Terbatas Dinding Kelas

Selain menjadi ajang diskusi bersama, acara itu juga menjadi momen tampilnya sejumlah generasi muda untuk menyampaikan pandangan terhadap perdamaian di Indonesia. Belajar dari kisah-kisah pertobatan pelaku terorisme dan ketangguhan dari para korbannya, generasi muda diharapkan mampu memerkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai perdamaian bagi lingkungannya masing-masing.

Menurut Laode, suara perdamaian dari generasi muda amat penting. Sebab, ancaman kekerasan masih terus ada dan menyasar kalangan muda. Karena itu, lewat acara tersebut generasi muda diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mampu berkontribusi bagi pembangunan perdamaian Indonesia. “Keahlian kita harus digunakan untuk kemanfaatan, bukan untuk menebar kebencian dan permusuhan,” ungkap Laode.

Baca juga Menjadi Tangguh di Era Disinformasi

Ketika menyaksikan kisah pertobatan pelaku terorisme, seorang siswa mengaku kagum atas perubahan berani mereka. Tidak hanya mengakui kesalahan di masa lalunya, tetapi juga dengan berani meminta maaf kepada para korbannya. Dalam hematnya, sikap demikian layak dicontoh karena setiap manusia pasti memiliki kesalahan yang harus diakui dan diminta pemaafannya kepada orang-orang yang dirugikan.

“Mendengar kesaksian Pak Kurnia Widodo (mantan pelaku), yang dengan sepenuh hati bertobat dan mengakui kesalahannya, saya jadi berpikir bahwa setiap kita pasti pernah salah. Dan bila ada orang yang salah, kita harus saling memaafkan, karena sikap seperti itu yang dibutuhkan untuk membangun persatuan dan perdamaian kita,” ujar salah seorang siswa.

Baca juga Menumbuhkan Ketangguhan Generasi Muda Indramayu

Ia pun mengakui, faktor pertemanan, lingkungan dan orang-orang terdekat sangat memengaruhi pertumbuhan pemikiran generasi muda. Kisah para pelaku yang terpapar paham ekstrem sedikit banyak lantaran salah memilih pertemanan dan dipengaruhi oleh keluarganya. “Mereka ekstrem karena pengaruh keluarga, sahabat teman, dan orang sekitar. Karena itu kita harus bersama-sama saling merangkul mereka yang salah,” tuturnya.

Selain dari kisah mantan pelaku, kisah-kisah ketangguhan hidup dari para korbannya juga dinilai mengandung inspirasi ketangguhan bagi generasi muda. Seorang siswa kagum atas ketabahan dan keluasan hati korban yang mau memaafkan kesalahan pelakunya. Padahal mereka harus kehilangan orang tercinta karena meninggal dunia, dan sebagian yang lain harus menderita lantaran luka yang harus ditanggung bertahun-tahun.

Baca juga Kepala SMAN 1 Kroya Indramayu Ingatkan Persatuan Indonesia

“Mereka memaafkan pelaku. Itu luar biasa. Saya belajar dari korban, kalau kita terus menyimpan dendam, maka perdamaian itu tidak akan terwujud. Menyimpan dendam juga bukan ajaran agama. Kita sesama umat manusia ini sama. Sama-sama diciptakan dengan tubuh yang sama, maka memaafkan adalah yang terbaik, tidak boleh menyimpan dendam,” tuturnya.

Menurut dia, sikap pemaaf dan mengakui kesalahan harus dipupuk sejak usia muda. “Kalau ada teman kita yang berbuat kesalahan, lalu ia meminta maaf dan mengakui kesalahannya, maka kita harus memaafkannya. Kenapa hal itu harus dilakukan, karena perdamaian dimulai dari kita sendiri,” ucap seorang siswa memungkasi. [AH]

Baca juga Menyemai Perdamaian di Kalangan Pelajar Indramayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *