04/04/2022

Siswa SMAN 5 Surakarta Belajar Makna Ketangguhan

Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar kegiatan kampanye perdamaian di SMAN 5 Surakarta, Jumat (25/03/2022). Kegiatan dihadiri oleh 75 siswa dari berbagai organisasi intra sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk karakter tangguh dalam diri siswa melalui kisah para korban terorisme dan mantan pelaku yang telah bertobat.

Usai mengikuti kegiatan yang bertajuk Diskusi Interaktif “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh,” salah seorang siswa mengaku mendapatkan pembelajaran tentang faktor-faktor yang dapat membuat seseorang menjadi teroris. Menurut dia, faktor keluarga dan sahabat menjadi faktor dominan dalam memengaruhi seseorang.

Baca juga Penyintas Bom Bali Berbagi Ketangguhan di SMKN 3 Surakarta

Selain itu faktor guru juga berpengaruh. “Salah memilih guru pun bisa jadi menjerumuskan. Ditambah lagi dengan adanya ketidakpuasan yang dapat mendorong seseorang untuk membenci ideologi negaranya,” katanya.

Peserta lain mendapatkan pembelajaran tentang dampak-dampak yang ditimbulkan. Dalam hematnya, aksi terorisme membuat seseorang bisa kehilangan orang terdekat, kehilangan mata pencaharian, kehilangan tulang punggung keluarga, menimbulkan trauma dan depresi, menghancurkan fasilitas umum. “Bagi korban yang terkena langsung, fungsi anggota tubuhnya jadi menurun,” tutur siswa tersebut.

Baca juga Mencetak Generasi Muda Berkarakter Damai

Siswa lain terkesan dengan kisah korban yang kehilangan suami akibat ledakan bom. Karena peristiwa itu, sang istri harus membesarkan anak-anaknya seorang diri. Meskipun hidupnya sulit sejak saat itu, sang istri tetap sabar. “Kisah korban melatih saya untuk ikhlas, menahan emosi, dan tentunya bersyukur atas nikmat yang sudah kita dapatkan,” ungkap siswa tersebut.

Di akhir kegiatan, salah satu siswa mengaku merasakan ada perubahan yang terjadi dalam dirinya. “Saya lebih menuntut diri saya agar lebih terbuka, tidak memandang sesuatu dengan sebelah mata, dan lebih berpikir dalam mengambil sebuah keputusan. Entah itu dampak positif maupun negatif,” kata siswa tersebut.

Baca juga Generasi Muda Cerdas Bermedsos

Siswa tersebut juga mengaku akan lebih berhati-hati dalam bergaul agar tidak terjerumus dalam aktivitas-aktivitas ekstrem. “Setelah kegiatan ini saya akan fokus melakukan aktivitas-aktivitas yang positif saja, menjauhi pengaruh-pengaruh buruk, dan mengedepankan kepentingan orang banyak dibanding kepentingan diri sendiri,” katanya. [FAH]

Baca juga Dialog Mantan Napiter dengan Siswa SMKN 3 Surakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *