Mencetak Generasi Muda Berkarakter Damai
Aliansi Indonesia Damai- Deputi Direktur AIDA, Laode Arham, mengajak generasi muda untuk menguatkan karakter dan nilai-nilai ketangguhan dalam dirinya. Sebagai generasi emas untuk masa depan bangsa, kalangan muda diharapkan mampu tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Karakter ini dapat mencegah generasi muda dari ajakan-ajakan kekerasan dan hal negatif lain.
“Ancaman kekerasan menyasar kalangan pelajar. Ini tantangan kita semua, terutama anak muda,” ujar Laode saat memberikan sambutan dalam Dialog Interakif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang digelar AIDA di SMAN 2 Surakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga Generasi Muda Cerdas Bermedsos
Di hadapan puluhan siswa-siswi yang hadir secara daring, Laode menjelaskan pentingnya sifat tangguh bagi generasi muda, terutama dari ancaman paham dan aksi-aksi kekerasan. Meski situasi dunia masih dilanda ancaman Covid-19, namun ancaman kekerasan tak kalah bahayanya. Faktanya, sejumlah kekerasan masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Hari ini kita masih menghadapi tantangan luar biasa, yaitu Covid yang melanda dunia. Tetapi di tengah masalah ini, masih ada orang-orang yang tanpa merasa bersalah mengajak generasi muda ke jurang kehancuran untuk melakukan aksi kekerasan dan menyebarkan ajaran kebencian, baik secara offline maupun online. Ini tantangan ke depan yang harus dihadapi anak muda,” ujarnya.
Baca juga Dialog Mantan Napiter dengan Siswa SMKN 3 Surakarta
Tantangan-tantangan tersebut merupakan tanggung jawab semua. Karena itu seluruh pihak mesti saling bekerjasama untuk mencegah generasi muda terpapar kelompok ekstrem. Sebagaimana amanat konstitusi negara Indonesia untuk melindungi dan memajukan kesejahteraan umum rakyat Indonesia. “Ini tantangan masyarakat dan kita semua untuk menuju negara paripurna,” ungkapnya.
Pria asli Sulawesi itu mengingatkan kewajiban bersama untuk mewujudkan negara yang damai. Kunci untuk mewujudkan hal itu salah satunya dengan mencetak generasi muda yang andal dan teruji menghadapi segala macam tantangan hidup, terutama konflik sosial dan perpecahan bangsa. “Diamanatkan dalam konstitusi kita untuk melindungi segenap rakyatnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia,” katanya.
Baca juga Dialog Siswa SMAN 1 Surakarta dengan Mantan Ekstremis
Ia menilai masih banyak persoalan di kalangan anak muda yang mesti diperbaiki ke depannya. Beberapa kasus menunjukkan perbuatan dan perilaku yang tidak terpuji di kalangan pelajar. Kekerasan dan bullying masih sering terjadi. Padahal untuk mewujudkan perdamaian dibutuhkan kecerdasan dan karakter generasi muda yang tangguh menghadapi segala persoalannya. Hal ini bisa dimulai dari keluarga dan sekolah.
Laode mengajak generasi muda untuk menyerap ketangguhan dari kisah pertobatan mantan pelaku kekerasan dan korban terorisme. Dari kedua belah pihak kalangan muda diharapkan mampu menyerap pembelajaran supaya tidak terpengaruh ajakan kebencian, permusuhan, dan bahkan aksi-aksi kekerasan. Selain itu, juga belajar bangkit dari keterpurukan ketika menghadapi ujian dan persoalan. “Untuk itu AIDA menghadirkan sosok yang inspiratif ini dalam kegiatan,” katanya.
Baca juga Siswa SMAN 1 Surakarta Belajar Ketangguhan dari Penyintas Bom
Kepala SMAN 2 Surakarta, Maryadi, mengungkapkan kebahagiaannya bisa belajar memerkuat karakter siswa bersama AIDA. Ia mengajak peserta didiknya untuk menyerap ilmu seluas-luasnya dan menyebarkannya kepada siswa yang lain. “Kegiatan semacam ini sangat saya harapkan. Mari kita belajar bersama untuk menjadi generasi tangguh sehingga Indonesia lebih damai,” tuturnya. [AH]