Suara Mantan Pelaku
Rindu Ibu, Ekstremisme Luruh (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- Jenjang pendidikan menengah pertama dihabiskannya di pondok pesantren. Sembari belajar formal di Madrasah Tsanawiyah (setara SMP), ia juga mengaji kitab-kitab tradisional. Meski tak menemukan kenyamanan, ia bisa lulus dari pesantren setelah belajar tiga tahun. Orang tua menghendakinya agar melanjutkan pendidikan di tempat yang sama. Namun ia menentangnya.…
Read More »Pendidikan Kritis Mengentaskannya dari Ekstremisme
Aliansi Indonesia Damai- Ali Fauzi Manzi masih berusia 18 tahun ketika kakaknya, Ali Ghufron alias Mukhlas, menyodorkan pertanyaan mudah, “Apakah kamu tahu tentang Kartosuwiryo?” Dengan enteng, ia menjawab sosok tersebut sebagai pemberontak. Ali Ghufron langsung menghardik dan menyebut otak adiknya telah rusak. Bagi sang kakak, Kartosuwiryo adalah pejuang karena telah…
Read More »Dari Wilayah Konflik ke Ruang Pendidik
Aliansi Indonesia Damai- Paham kekerasan telah menjangkiti pikirannya sejak remaja, tepatnya ketika menimba ilmu di salah satu lembaga pendidikan agama. Ia terkesima dengan sang guru yang pernah ikut bertempur di Afghanistan mengusir tentara Uni Soviet. Doktrin jihad dan amar makruf nahi munkar dari sang guru sangat mengena di pikirannya. Ia…
Read More »Ali Fauzi Sembuh dan Menyembuhkan
Aliansi Indonesia Damai- Tahun 2011, untuk pertama kalinya Ali Fauzi bertemu, bercengkerama, dan berdialog intim dengan seorang korban bom terorisme di Indonesia. “Tubuhnya hancur penuh bekas luka bakar,” demikian Ali Fauzi mengenang sosok itu. Hati Ali seperti ditusuk-tusuk dengan jarum saat sang korban mengatakan, “Saya begini karena bom yang dirakit…
Read More »Titik-Titik Balik Seorang Ekstremis
Aliansi Indonesia Damai – Indonesia menjadi lahan subur bagi tumbuh kembangnya ideologi ekstrem. Dimulai sejak Darul Islam (DI) pada tahun 1942 sampai dengan era Jamaah Ansharud Daulah (JAD) pada tahun 2015 (CSIS, 2018: 2). Kelompok-kelompok tersebut berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekstremisme berbasis agama. Mereka kerap menggunakan cara-cara kekerasan untuk mewujudkan cita-cita…
Read More »Keinsafan Mantan Napiter: Terlibat dan Tobat Karena Keluarga (Bag. 2-Terakhir)
Usai menghirup udara bebas, Sumarno berangkat ke Jakarta untuk membesuk paman yang juga gurunya, Ali Imron, di Lapas. Sang paman menasehatinya untuk berhenti dari segala aktivitas yang terkait dengan kelompok-kelompok ekstremisme. “Berhenti dan jangan dilanjutkan. Dendam tidak akan menyelesaikan masalah,” demikian ia mengenang petuah dari terpidana seumur hidup kasus Bom…
Read More »Keinsafan Mantan Napiter: Terlibat dan Tobat Karena Keluarga (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- Kisah hidup seseorang kerap tidak berjalan lurus seperti penggaris dan mulus seperti jalanan sirkuit balapan. Sumarno alias Asadullah buktinya. Ia pernah terlibat dalam aksi-aksi kekerasan namun berubah drastis 180 derajat, berbalik menjadi aktor pembangunan perdamaian. Lika-liku kehidupan telah menyadarkannya bahwa setiap aksi kekerasan berdampak sangat buruk bagi…
Read More »Pertobatan Mantan Ekstremis: Kembali ke Fitrah (Bagian 5-Terakhir)
Mukhtar merasa sangat berdosa kepada keluarganya, terutama kepada anak, istri dan kedua orang tuanya. Akibat perbuatannya, keluarga Mukhtar tak luput dari perundungan masyarakat secara verbal. Tak hanya diri Mukhtar yang harus menanggung dampak hukum atas perbuatannya, orang-orang tercintanya juga kecipratan dampak negatif perbuatannya. Karena itu ia ingin memperbaiki segalanya dengan…
Read More »Pertobatan Mantan Ekstremis: Muncul Pikiran Kritis (Bagian 4)
Aliansi Indonesia Damai- Keyakinan Mukhtar Khairi terhadap ideologi kekerasan yang diajarkan Aman Abdurrahman perlahan meluntur menjelang kebebasannya. Ia sempat begitu yakin bahwa jihad dengan cara pengeboman adalah ajaran Islam. Karenanya sebagai muslim ia merasa berkewajiban membalas kezaliman yang menimpa umat Islam di belahan bumi lain. Pada tahun 2016, sekira setahun…
Read More »Pertobatan Mantan Ekstremis: Makin Menjadi di Balik Jeruji (Bagian 3)
Aliansi Indonesia Damai- Dinginnya jeruji besi tak lantas membuat Mukhtar Khairi ciut nyali. Ideologinya malah kian menguat. Pasalnya Mukhtar menghuni blok yang diisi oleh beberapa narapidana terorisme yang ideologinya sangat ekstrem. Dalam perkembangannya, beberapa orang rekan bloknya itu berbaiat dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kelompok tersebut masyhur…
Read More »