Suara Korban
Meneladani Pemaafan Nabi
Aliansi Indonesia Damai- Ledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia pada 9 September 2004 menjadi peristiwa yang nyaris mustahil dilupakan oleh Josuwa Ramos. Seperti hari-hari sebelumnya, Josuwa saat itu tengah melakukan tugasnya sebagai bagian dari tim keamanan Kedubes. Ia mendapatkan tugas berjaga di bagian dalam pagar gedung Kedubes di kawasan…
Read More »Pantang Menyerah Membesarkan Anak
Tak pernah terbersit dalam pikiran Ni Wayan Rasni Susanti bahwa ia akan ditinggal pergi oleh suaminya selama-lamanya. Apalagi kondisi Rasni saat itu masih memiliki tiga orang anak yang harus dibesarkan. Mau tak mau, wanita asal Bali ini harus berjuang sendiri membesarkan ketiga anaknya lantaran ditinggal meninggal oleh suaminya. Di tengah…
Read More »Menjadi Penggerak Penyintas
Kamis Pagi, 9 September 2004, Sucipto Hari Wibowo dengan santai mengendarai motornya di jalur lambat Jalan HR Rasuna Said seberang Kedutaan Besar Australia, Jakarta. Ia hendak ke kawasan Jakarta Pusat guna melaksanakan tugas dari kantornya bekerja untuk mengambil berkas dari kantor lain. Ledakan sangat keras tiba-tiba terjadi dari arah kantor…
Read More »Berdamai Dengan Diri Sendiri
1 Oktober 2005 malam, Ni Nyoman Pasirini menjalankan aktivitas rutinnya sebagai pelayan Intansari Café yang bersebelahan dengan Nyoman Café. Ketika itu, suasana Café yang terletak di Pantai Jimbaran Bali itu begitu ramai. Sekitar 300 orang meriung di sana. Ni Nyoman mendapatkan tugas melayani tamu dari Korea yang sedang berlibur di…
Read More »Bangkit Berkat Dorongan Keluarga dan Kolega
“Seorang anak buah saya di kantor pernah bertanya, Pak, kenapa rahangnya? Saya bilang, itu kena dampak Bom Kuningan 2004. Dia balik bertanya, emang ada ya pak Bom Kuningan? Ketika itu saya teringat pesan istri almarhum Munir, Suciwati. Bangsa kita adalah bangsa pelupa, jangankan tentang korban, bahkan kejadiannya saja lupa” Mulyono,…
Read More »Bangkit Demi Masa Depan Anak
Aliansi Indonesia Damai- Wartini, itulah namanya. Seorang ibu rumah tangga yang dikaruniai tiga orang anak. Sosoknya sederhana, sehari-hari ia biasa berjualan makanan ringan di rumahnya. Sementara suaminya, Syahromi, bekerja sebagai petugas keamanan di Kedutaan Besar Australia, Kuningan Jakarta. Meski tak bergelimang harta, namun Wartini selalu bahagia menjalani hidup bersama suami…
Read More »Memaafkan Membuat Dwiki Mampu Bangkit
Aliansi Indonesia Damai – Perempuan itu berusaha menenangkan diri sebelum melanjutkan kisahnya. Dia berusaha mengingat kembali peristiwa ledakan bom pada 14 Januari 2016 lalu. Tak kuasa mengenang kejadian pahit, dia melanjutkan ceritanya sambil terisak. Perempuan itu bernama Dwi Siti Rhomdoni atau akrab disapa Dwiki. Salah seorang korban aksi terorisme di…
Read More »Kunci Kebangkitan Sarbini, Korban Terorisme
Aliansi Indonesia Damai – Tepat pukul 10.30 WIB pada 9 September 2004, Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan diguncang ledakan besar. Sebuah bom mobil meledak tepat di depan Kantor Kedubes Australia. Korban pun berjatuhan, 9 orang meninggal dan puluhan orang luka-luka, baik luka ringan ataupun luka berat. Salah satu di antara…
Read More »Keikhlasan yang Berbuah Kedamaian
Aliansi Indonesia Damai – ”Saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Itu kehendak Tuhan. Saya ikhlas dengan semua kejadian ini,” tutur Ni Made Kembang Arsini, salah seorang korban Bom Bali 2, dalam sesi tanya jawab Pelatihan Perdamaian di Kalangan Tokoh Agama di Surakarta beberapa waktu lalu. Ni Made Kembang Arsini atau sering disapa…
Read More »Jadi Korban Terorisme, Nanda Olivia Berdamai dengan Diri Sendiri
Aliansi Indonesia Damai – Mereka yang pernah terdampak bom aksi terorisme sesungguhnya tak pernah mengira akan menjadi korban dari sebuah ledakan. Sebagian korban tak tahu apa-apa dan tak punya persoalan pribadi dengan pelakunya. Boleh jadi mereka sekadar lewat di lokasi kejadian atau kebetulan tengah menaiki transportasi umum. Namun akibat dari…
Read More »