Suara Mantan Pelaku
Dulu di Jalan Kekerasan, Kini Berdakwah di Jalan Perdamaian
Bahrudin alias Amir bertahun-tahun bergelut dalam dunia ekstremisme dan kekerasan. Bahkan, ia sudah terpapar ideologi kekerasan saat masih duduk di bangku SMP. Ia pun lahir dan tumbuh di lingkungan yang mengajarkan paham kekerasan. “Waktu itu saya masih Kelas 1 SMP, di doktrin Pancasila itu syirik, NKRI itu negara kafir. Saya…
Read More »Dari Terdoktrin hingga Mendoktrin
Bahruddin alias Amir, salah seorang mantan pelaku terorisme yang telah bertobat kembali ke jalan perdamaian. Dahulu selama bertahun-tahun, ia pernah bergelut dalam pemikiran ekstrem dan dunia kekerasan. Sejak masih anak-anak, ia sudah menerima doktrin ekstremisme dan kekerasan dari gurunya di sebuah pesantren Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Amir sudah terpapar…
Read More »“Membaca” Mengubah Mantan Pelaku ke Jalan Perdamaian
Membaca kembali kitab rujukan karya ulama menyadarkan dan meluruskan pemahaman Bahruddin alias Amir, seorang mantan pelaku terorisme yang telah bertobat kembali ke jalan perdamaian. Dahulu, selama belasan tahun Amir menerima doktrin kekerasan dari para seniornya di kelompok ekstrem yang diikutinya. Ia kerap disuguhi narasi antipemerintah, membenci nonmuslim, jihad adalah berperang,…
Read More »Tantangan Kembali ke Jalan Perdamaian
Bagi seseorang yang pernah bergabung dalam kelompok ekstrem, lalu memutuskan keluar dari jaringan tersebut, banyak aral yang harus dihadapi dan dilalui. Kecaman hingga ancaman teror dari anggota jaringan masa lalunya kerap diterimanya. Ancaman dan kecaman tersebut tak hanya sesaat, melainkan berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu. Bahkan, ancaman tersebut…
Read More »Ali Fauzi; dari Lingkar Kekerasan ke Lingkar Perdamaian
Selalu riang dan optimis, peduli dan merangkul. Banyak yang simpati dan mendukungnya, namun tak sedikit pula yang membenci dan memusuhinya. Itulah sosok Ali Fauzi, pendiri dan ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Lamongan (YLP). Kini ia telah menghapus jejak lamanya sebagai eks simpatisan organisasi teroris internasional Al-Qaidah. Lingkar kekerasan Lahir dan besar…
Read More »Sepekan Bersama Eks Napiter
Aliansi indonesia Damai- November 2022 menjadi salah satu bulan yang cukup berkesan dalam hidup saya. Sejak bergabung dengan AIDA pada Agustus 2020, untuk pertama kalinya saya diberikan kesempatan untuk berinteraksi intensif dengan salah seorang eks napi terorisme. Sebelumnya saya hanya menyimak dari kawan-kawan tentang hikayat mantan pelaku terorisme yang sudah…
Read More »Penderitaan Korban Menyayat Batinnya
Aliansi indonesia Damai- Iskandar Natsir alias Alexander Rumatery sempat menjadi tokoh penting dalam jaringan ekstremisme kekerasan, sebelum akhirnya menyadari kekeliruan pemahaman dan strategi perjuangannya. Pengetahuan keagamaan yang cukup mendalam membuatnya menjadi tokoh panutan, bahkan sempat dinobatkan sebagai pemimpin Jamaah Ansharud Daulah (JAD), kelompok pendukung ISIS di Indonesia. Semangat perlawanan Iskandar…
Read More »Menuju Kedamaian yang Kafah
Aliansi Indonesia Damai- Mukhtar Khairi (38 tahun) sempat berkubang dalam jaringan ekstremisme kekerasan selama bertahun-tahun. Awalnya ia “diracuni” dengan narasi kebencian terhadap negara-negara Barat yang menindas umat Islam di sejumlah negara Timur Tengah. Video-video penderitaan umat muslim di Irak dan Afghanistan dipertontonkan tanpa sensor, sebaliknya dibumbui narasi-narasi provokatif. Secara bertahap,…
Read More »Ketika Ekstremis Mengaku Khilaf (Bagian 2- terakhir)
Aliansi Indonesia Damai- Awal mula keterlibatan Iswanto dalam jaringan ekstrem lantaran diajak oleh guru-gurunya. Pun demikian keputusannya untuk keluar dari kelompok itu karena pengaruh gurunya. Hal itu terjadi sekitar tahun 2000-an. Iswanto diminta kembali dari medan konflik Ambon dan Poso menuju kampung halamannya di Jawa Timur. Tak lama setelah itu…
Read More »Saat Napiter “Kehilangan” Anaknya
Aliansi Indonesia Damai- Sosok anak di mata ayahnya bagaikan embun pagi yang menyejukkan, terlebih jika masih usia balita. Ayah pasti senang jika bermain, berlibur, dan melakukan aktivitas positif lain bersama anak-anaknya. Namun segala hal yang menyenangkan tersebut pernah terlewatkan oleh Kurnia Widodo, mantan narapidana terorisme asal Bandung. Akibat perbuatannya bersama…
Read More »