Perempuan Agen Perubahan
“INDONESIA akan terus berkontribusi pada perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan dunia. Perempuan telah menjadi kekuatan dan bagian dari solusi untuk menyelesaikan tantangan dunia,” demikian penegasan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, dalam sambutannya seusai menerima penghargaan sebagai Agent of Change, dari UN Women dan Global Partnership Forum (GPF). Acara penganugerahan itu digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Rabu (20/9). Pemberian penghargaan merupakan pengakuan atas berbagai terobosan yang dilakukan Menlu Retno Marsudi, khususnya dalam memajukan Agenda 2030 dan pembangunan berkelanjutan, serta penanganan berbagai isu global melalui diplomasi kemanusiaan dan perdamaian.
Saat ini Indonesia sangat aktif melakukan berbagai upaya untuk membantu penyelesaian krisis di berbagai negara, termasuk di Rakhine, Myanmar. Menlu RI telah mengambil prakarsa untuk membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk di Myanmar dan Bangladesh. Formula 4+1 yang ditawarkan Indonesia mendapatkan apresiasi tinggi berbagai negara. Melalui Formula 4+1, Indonesia mendorong perlunya pemulihan perdamaian dan stabilitas, menahan diri tidak menggunakan kekerasan, perlindungan bagi semua warga tanpa memandang agama dan suku, serta akses bantuan kemanusiaan.
Di samping itu, Indonesia mendorong implementasi dari rekomendasi yang diusulkan dalam Kofi Annan Report. Selanjutnya, Menlu Retno Marsudi menyebutkan Indonesia akan selalu berada di garis terdepan dalam mendorong dialog. Melalui dialog, konflik dapat dicegah dan perbedaan mampu dijembatani. Hal itu diakuinya tidaklah terlepas dari ‘insting keibuan’ yang dimilikinya sebagai seorang perempuan. UN Women dan GPF menyebut sebagai Menlu Perempuan Pertama RI, Retno Marsudi ialah sosok anutan dan sumber inspirasi bagi jutaan perempuan baik di Indonesia maupun dunia.
UN Women
UN Women merupakan lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sementara itu, GPF ialah lembaga nonprofit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan. GPF memiliki komitmen mendukung PBB dalam memajukan pembangunan berkelanjutan. “Penganugerahan award ini akan menjadi pendorong agar saya bekerja lebih keras lagi. Bekerja lebih keras bagi rakyat dan bangsa Indonesia, bagi perdamaian dan kesejahteraan global, serta bagi para perempuan di seluruh dunia”, pungkas Menlu RI menutup sambutannya.
Baru-baru ini, Menlu Retno menyedot perhatian dunia setelah dirinya terbang ke Myanmar untuk berdiplomasi soal Rohingya. Menlu Retno langsung menemui State Counsellor/Menlu Myanmar Daw Aung San Suu Kyi, menteri pertahanan, dan pejabat tinggi negara lainnya.
Menlu berangkat membawa misi Presiden RI Joko Widodo untuk mengakhiri krisis yang berlangsung di salah satu negara anggota ASEAN, Myanmar. Sebelum berangkat, Menlu melakukan pertemuan dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan dan berhasil membentuk sebuah forum Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM). (H-1)
*Artikel ini pernah dimuat di harian Media Indonesia edisi 22 September 2017