Seorang anggota pasukan keamanan Afghanistan menyelidiki di lokasi serangan bom bunuh diri kemarin di Kabul, Afghanistan.
Home Berita Teror di Afghanistan Menyasar Umat yang Merayakan Maulid Nabi
Berita - 21/11/2018

Teror di Afghanistan Menyasar Umat yang Merayakan Maulid Nabi

ALIANSI INDONESIA DAMAI – Tanggal 20 November 2018 bagi masyarakat Muslim dunia merupakan hari yang sangat istimewa. Pasalnya hari itu bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Muhammad Saw. atau yang dikenal dengan hari maulid Nabi. Umat muslim ramai memeriahkan hari itu dengan meneladani akhlak Nabi dengan cara memperdengarkan perjalanan hidupnya atau menyelenggarakan kajian keislaman di masjid atau musala. Akan tetapi, kesakralan peringatan maulid Nabi tahun 1440 Hijriah kemarin tercoreng dengan terjadinya bom bunuh diri yang menewaskan puluhan orang di Kabul, Afghanistan.

Pelaku bom bunuh diri menyasar kerumunan umat muslim yang sedang merayakan Maulid Nabi Saw. Dikutip dari kompas.com, setidaknya 50 orang tewas dan 70 lainnya terluka akibat aksi teror tersebut. Tragedi ini merupakan yang terburuk sejak jatuhnya pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Seorang anggota pasukan keamanan Afghanistan menyelidiki di lokasi serangan bom bunuh diri kemarin di Kabul, Afghanistan.
Seorang anggota pasukan keamanan Afghanistan menyelidiki di lokasi serangan bom bunuh diri kemarin di Kabul, Afghanistan. Image: Reuters/Gatra

 

Menurut Juru Bicara Pemerintah, Najib Danesh, bom bunuh diri sangat bertentangan dan mencemari nilai dan ajaran Islam. “Bom bunuh diri meledak di dalam ruang serba guna saat para ulama berkumpul untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya.

Salah satu korban selamat, Ahmad Fahim, mengaku sempat mendengar suara ledakan dan sempat berusaha membawa saudaranya yang terluka keluar dari dalam aula. “Saya mendengar ledakan itu, saya hanya berhasil membawa sepupu saya keluar dari sana yang terluka parah. Tapi ketika aku sampai di sini (rumah sakit), aku sadar kalau aku juga terluka,” kata Ahmad saat terbaring di rumah sakit.

Mengutip Aljazeera, seorang dosen ilmu agama, Mohammad Hanif, menuturkan bom meledak saat ayat-ayat Alquran dilantunkan. Menurutnya, saat itu kondisinya sangat kacau dan mengenaskan. “Mereka (korban) menderita luka bakar, semua orang di aula berteriak minta tolong,” ujar Hanif.

Pemerintah Afghanistan menetapkan hari berkabung atas peristiwa itu. Presiden Ashraf Ghani melalui juru bicaranya Haroon Chakhansuri menyatakan hari Rabu, 21 November 2018 sebagai hari berkabung nasional.

Sebagaimana dikutip dari Aljazeera sampai saat ini belum ada pihak yang mengklaim atas aksi ini. Para pengamat menilai bahwa aksi bom bunuh diri ini digerakkan oleh simpatisan ISIL. Target serangan di Kabul, tertuju kepada umat Islam dan para ulama yang melaksanakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Mayoritas umat muslim di seluruh dunia mengutuk keras peristiwa ini. Maulid Nabi yang semestinya menjadi momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah Saw. malah dijadikan ajang untuk menebar kekerasan. [FS]