Kecerdasan Untuk Perdamaian
Aliansi Indonesia Damai- Generasi muda harus mampu meningkatkan potensi akademik sekaligus memperkuat nilai spiritual. Kecerdasan dan spiritualitas merupakan bekal penting dalam menghadapi segala tantangan kehidupan, termasuk menghadapi propaganda ekstremisme kekerasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif AIDA, Riri Khariroh, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang digelar AIDA di SMA Taman Siswa, Teluk Betung, Lampung, pada 22/11/2020.
Baca juga Tangguh Menjaga Perdamaian
“Kepintaran secara akademik dan spiritual juga perlu digiatkan. Kepintaran jangan sampai disalahgunakan. Kepintaran harus mampu memberikan kemaslahatan bagi orang-orang sekitar,” ucapnya.
Sementara Damsi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Taman Siswa Teluk Betung, berharap anak-anak didiknya mewaspadai kelompok maupun pemahaman yang mengarah kepada ekstremisme.
Dalam hematnya, generasi muda adalah pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa. Anak muda hari ini adalah pemimpin masa depan yang membawa pelita perdamaian di Indonesia.
Baca juga Direktur AIDA: Wujudkan Generasi Muda Tangguh
Dalam kegiatan ini, AIDA menghadirkan Tim Perdamaian yang terdiri dari mantan pelaku terorisme, Sumarno, dan Ni Wayan Rasni Susanti, korban Bom Bali 2002. Sumarno mengisahkan sepak terjangnya dalam kelompok ekstremis, kehidupannya di dalam penjara, proses pertobatan, hingga memilih menjadi pendakwah perdamaian.
Sedangkan Rasni Susanti bertutur tentang perjuangannya membesarkan anak-anaknya yang masih belia tanpa kehadiran sosok ayah. Suami Rasni meninggal dunia dalam peristiwa serangan Bom Bali, Oktober 2002. Selain harus mengatasi problem psikis dirinya sendiri, Rasni juga dihadapkan pada perubahan mental anak-anaknya. Padahal ia juga mesti bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Baca juga Pelajar Lampung Belajar dari Penyintas
Salah seorang siswa mengapresiasi ketangguhan Rasni. “Ibu Rasni sosok yang luar biasa. Sosok yang sangat sayang sekali kepada anaknya, demi anaknya sukses dan berhasil. Kesabaran ibu sangat luar biasa. Sabar dalam menghadapi cobaan yang begitu berat. Ibu hebat. Ibu tangguh. Semangat, Bu,” ucapnya.
Damsi merasa senang anak-anak didiknya dapat mengambil pembelajaran dari kisah-kisah narasumber. Pelajaran tersebut dapat menjadi bekal ketangguhan mereka dalam meniti jalan hidupnya masing-masing. [FS]
Baca juga Menjauhi Ajaran Kekerasan